Radarlamteng.com, GUNUNGSUGIH – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah sampaikan tanggapan atas keluhan mahasiswa-mahasiswi penerima beasiswa pemkab di Universitas Lampung (Unila).
Mereka mengeluhkan karena merasa dipersulit pihak kampus. Bahkan ada beberapa yang harus mengulang mata kuliah. Alasan mereka, dari pihak kampus menyebut karena adanya keterlambatan pembayaran UKT.
Kesulitan lain yang dialami, yakni nama mahasiswa tidak terdaftar di absesnsi setiap mata kuliah. Lalu mata kuliah tidak bisa diambil di Siakdu, nilainya pun tidak ada. Pihak kampus hanya membantu memunculkan nilai, namun tidak terdaftar di PDDikti.
Menjawab keluhan tersebut, Kadisdikbud Lamteng Nur Rohman menyampaikan ucapan terima kasih atas atensi dan perhatian yang diberikan kepada pemkab.
Ia menjelaskan bahwa terkait program kerjaasama beasiswa bahasa Lampung benar adanya dan masih berjalan sampai saat ini.
Dalam ketentuannya, setiap mahasiswa mendapatkan bantuan beasiswa sebesar Rp3.900.000 persemester untuk 8 orang.
Jika untuk 2 semester berarti Rp31.900.000 x 2. Sehingga total anggarannya Rp62.400.000.
“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak ada niat jelek terkait pelaksanaan kegiatan tersebut. Kegiatan harus terus berjalan dan masih berjalan,” paparnya.
Sedangkan pelambatan pembayaran dengan pihak Unila, sudah berkoordinasi.
Bahwa ada perpanjangan waktu untuk masa berlaku perjanjian kerjasama yang sudah dilakukan sebagai dasar untuk melakukan pembayaran.
Selain itu proses pembayaran kemarin terhambat karena mengikuti alur keuangan yang ada.
“Dan itu semua sudah berkoordinasi dengan Unila,” paparnya.
Untuk saat ini sedang proses pembuatan input SPM (Surat Perintah Membayar). (rls/rid)