Subhanallah, walhamdulillah Allahu akbar.

Sungguh luar biasa gerakan sosial yang digulirkan oleh Mas Aqua Dwipayana. Mantan wartawan yang juga motivator kondang itu tidak hanya pandai memotivasi lewat kata-kata atau rangkaian kalimat magisnya. Lebih dari itu, doktor komunikasi jebolan Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, itu juga mempraktikkannya dalam kehidupan nyata. Sehingga, isak tangis dan sesenggukan khalayak (audiens) yang mengikuti sesi-sesi motivasinya bukan efek dari trik eksploitasi suasana hati sepanjang acara berlangsung sebagaimana para motivator kerap melakukannya. Efek dari trik semacam itu tak ubahnya seperti hipnosis.

Isak tangis dan sesenggukan yang pada para audiens dan mitra bicara Mas Aqua itu lebih sebagai luapan emosional seseorang yang bahagia mendapatkan anugerah istimewa tak disangka-sangka sebelumnya. Dalam setiap sesi sharing komunikasi dan motivasi di berbagai tempat dan institusi, Mas Aqua tidak hanya royal menghadiahi beragam jenis buku kepada para peserta terpilih. Sarjana Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, itu juga membagi-bagikan hadiah uang dari sakunya yang jumlahnya bisa mencapai jutaan rupiah dalam satu sesi. Para peserta yang menerima dan audiens yang menyimak tentu tidak menyangka sebelumnya. Karena itu, pemberian hadiah seperti itu selalu menimbulkan keharuan sekaligus keriuhan yang menghibur dan menghidupkan suasana.

Begitu pula ketika ayah satu putri dan putra itu memberikan hadiah jalan-jalan ke Yogyakarta seraya menginap di kediaman beliau di kawasan elite Sawitsari, Condong Catur, Sleman. Mas Aqua menyediakan seluruh biaya, termasuk tiket pesawat PP, transpor lokal, tiket masuk objek wisata, dan tentu saja oleh-oleh khas Jogja. Bukan hanya itu. Penulis buku super best seller The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi¬ itu dalam tiga tahun terakhir juga kerap membagikan hadiah umrah kepada orang-orang tertentu, khususnya mereka yang secara hitung-hitungan akuntansi manusia sulit membayangkan bisa berangkat ke Tanah Suci di Mekah dan Madinah, Arab Saudi. Semua disampaikan secara spontan begitu saja, yang membuat siapa pun yang menerima dan menyaksikan nyaris tidak percaya dengan tawaran hadiah umrah itu.

Kejutan di Jantung Almamater

Dan, hadiah-hadiah kejutan itu bukan hanya disampaikan pada acara-acara sharing komunikasi dan motivasi beliau di berbagai instansi dan institusi, baik pemerintah maupun swasta, sipil maupun TNI-Polri. Tidak jarang Mas Aqua menyampaikan hadiah umrah itu reuni teman sekolah/kuliah dan pensiunan/bekas karyawan tempatnya pernah bekerja dulu. Bahkan tidak jarang pula kejutan hadiah umrah itu terlontar dalam pertemuan silaturahim di suatu kafe, restoran, atau rumah makan.

Itu misalnya terjadi ketika reuni para pensiunan Semen Cibinong (sekarang Holcim Indonesia) yg tinggal di Jogjakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar) di Resto Westlake, Sleman, Minggu (18/11/2018). Penerimanya ialah Rubiarsih dan Subardi. Juga pada rangkaian acara reuni para pensiunan/mantan wartawan dan karyawan Harian Jawa Pos yang tergabung dalam paguyuban Cowas JP (Konco Lawas Jawa Pos) di Desa Wisata Pentingsari, Sleman, Jogjayakarta, 11-12 Agustus 2018. Penerimanya ialah Herman Rivai, yang kemudian menyerahkannya kepada Suharsih, sang istri yang beberapa hari sebelumnya mimpi sholat di palataran Ka’bah.

Juga Cak Fu (Fuad Aryanto), juara lomba penulisan rangkaian acara reuni Cowas JP tersebut, yang menerima kejutan hadiah umrah saat menghadiri jamuan makan malam di restoran terbaik Seminyak Kitchen di hotel bintang lima Courtyard Marriott, Bali milik teman akrabnya Ventje Suardana pada 1 September 2018 lalu.

Itulah sekelumit kejutan yang dilakukan seorang Aqua Dwipayana di lubuk hati rekan-rekan yang dulu pernah senasib dan di jantung bekas institusi besar yang pernah membesarkan motivator bertarif minimal Rp 60 juta sekali tampil itu. Tentu masih ada deretan panjang daftar yang tidak dapat disampaikan di tulisan ini. (Bersambung)

*Penulis adalah Nurcholis MA Basyari, wartawan senior, Ketua rombongan umrah The Power of Silaturahim I dan II, serta Ketua tim juri lomba karya tulis Cowas JP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *