Radarlamteng.com, PUNGGUR – Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Zulfikar Irwan S. Sos. M.M mewakili Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Musa Ahmad S. Sos.M.M menghadiri acara Maulid Nabi dan Haul Akbar Syaikh Muhammad Baharuddin an-Naqsabandi dan Haul ke -XV Al- Maghfurloh KH. Ali Hasyim, Rabu (18/9/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Ponpes Baitul Mustaqim, Kampung Sidomulyo, Kecamatan Punggur itu turut dihadiri oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lamteng Imam Fatkuroji, Kabag Kesra Dahrif Ansori, Camat Punggur Jamaludin Hidayat beserta jajaran Forkopincam Punggur.
Selain itu, turut juga hadir Gus Anom dari Banyumas Jawa Tengah (Jateng) sebagai Penceramah dan juga hadir KH. Fuad Habib Dimyati Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tremes Pacitan Jawa Timur (Jatim).
Pengasuh Ponpes Baitul Mustaqim KH. Muchtar Gozali dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Bupati Lamteng yang dalam hal ini diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Zulfikar Irwan.
“Semoga dengan kehadirannya dapat menjalin silaturahmi antara Ulama dan Umara,” ujar KH. Muchtar.
Sementara itu, Bupati Lamteng yang disampaikan Zulfikar Irwan mengatakan, Alhamdulilah masih bisa diberikan kesehatan, kekuatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita dan pengabdian kepada Umat, kepada Masyarakat, serta kepada bangsa dan negara yang kita cintai ini.
“Kita bersyukur, pada pagi hari ini kita masih dapat bersilaturahmi bersama dalam acara Maulid Nabi dan Pengajian Akbar dalam rangka Haul Akbar Syikh Muhammad Baharudin an-Naqsabandi dan Haul ke XV Al-Maghfurloh KH. Ali Hasyim seorang ulama besar yang kita kagumi dan kita banggakan yang patut kita jadikan contoh dan tauladan bagi kita semua,” ungkapnya.
Dimana lanjut dia, pesantren sebagai tempat membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak serta menjadikan pondasi awal sebuah karakter manusia..oleh karena itu, peran Pondok Pesantren sangat dibutuhkan oleh Negara.
“Saya kira inilah yang harus kita ambil dari makna Haul Akbar kali ini, yaitu dimana kita harus dapat memenuhi panggilan Allah, memberi jawaban atau memenuhi panggilan tanah air sesuai kondisi yang ada sekarang ini. Kalau dulu kita berjuang menghadapi penjajah akan tetapi sekarang berjuang dalam membangun kemakmuran dan kesejahteraan bangsa kita yang dimulai dari membangun karakter kepribadian yang agamis,” imbuhnya.(ndo/rid).