SMAN 1 Seputih Mataram Peringati Saraswati

Radarlamteng.com, SEPUTIHMATARAM–Siswa siswi beserta dewan guru yang beragama Hindu di SMAN 1 Seputih Mataram, Lampung Tengah mengadakan peringatan Hari Raya Saraswati di Pura sekolah setempat, Sabtu (13/7/2024). Adapun, prosesi persembahyangan dipimpin langsung oleh Drs.I Nyoman Gama selaku Pemangku Sri Anggara.

Perayaan Hari Raya Saraswati dirayakan oleh siswa siswi yang beragama Hindu dalam rangka memperingati hari turunnya ilmu pengetahuan yang mana perayaan ini datangnya enam bulan sekali yakni pada hari Saniscara Wuku Watu Gunung.

I Ketut Dharma Wijaksana, S.Ag, selaku guru agama Hindu, didampingi Dewa Made Dalem S, S.Pd selaku Waka Kesiswaan SMAN 1 Seputih Mataram mengatakan, Perayaan ini juga merupakan Pawedalan Pura di sekolah setempat. Selain itu, makna dari pelaksanaannya adalah suatu bentuk bakti atau penghormatan kepada Sang Aji Saraswati sebagai personifikasi Tuhan dalam prabhawanya sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan.

I Ketut Dharma Wijaksana menambahkan, dengan dilambangkan Dewi Saraswati ini adalah seorang Dewi yang sangat cantik bertangan empat, yang masing-masing memegang keropak sebagai lambang gudang ilmu pengetahuan. Kemudian, memegang Genitri sebagai lambang ilmu pengetahuan itu sifatnya tiada putus dan mengalir terus. Lalu, satu tangan memegang Wina (alat musik serupa gitar) sebagai lambang ilmu pengetahuan itu memiliki nilai seni yang tinggi.

”Seorang Dewi yang sangat cantik adalah sebagai lambang ilmu pengetahuan itu sangat menarik untuk dipelajari,” ucapnya.

Ia menambahkan, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk mengajak siswa siswi Hindu untuk menyadari betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan kita didunia, sehingga siswa bisa menghormati ilmu pengetahuan itu sebaik-baiknya.

”Rangkaian kegiatan perayaan Hari Raya Saraswati dimulai pukul 07.00 WIB yang dipimpin oleh Ida Pinandita Jero Mangku Sri Anggara. Pada rangkaian persembahyangan Hari Raya Saraswati di Pura sekolah kali ini diikuti para alumni SMAN 1 Seputihmataram yang beragama Hindu. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan kerohanian,” ujar Ketut Dharma Wijaksana diamini Jero Mangku Sri Anggara, dan Dewa Made Dalem. (bil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *