Radarlamteng.com, GUNUNGSUGIH – Penganan atau jajanan ringan terkadang dianggap sebelah mata dan remeh. Padahal, keuntungan yang didapat lumayan besar untuk produksi rumahan.
Seperti yang dilakoni Sulistio Wardani yang merintis usaha pembuatan snack makanan ringan berupa keripik singkong dan keripik pisang. Usaha yang digeluti wanita yang tinggal di Kecamatan Gunungsugih, Kabupaten Lampung Tengah terbilang sudah cukup lama, yakni sekitar 20 tahun.
Kepada Radarlamteng.com, Mbak Dani (sapaan akrabnya, Red) menceritakan awal mula membuat keripik pisang dan keripik singkong dalam kemasan plastik kecil. Keripik hasil olahannya itu dititipkan ke pedagang asongan. Dalam sehari, keripik singkong dan pisang ludes terjual.
Dari hari ke hari keripik yang dititipkan ke pedagang asongan selalu habis terjual. Modal awal dalam menjalankan usaha keripik pun terbilang masih sedikit yakni hanya beberapa ratus ribu rupiah.
Mbak Dani pun melakukan ekspansi agar pemasaran keripik buatannya lebih luas, yakni dengan mendatangi Pasar Bandarjaya. Di sana ia menawarkan produk olahannya kepada beberapa pedagang makanan. Gayung bersambut, keripik diterima di pasaran.
Karena permintaan keripik tinggi, akhirnya Mbak Dani meningkatkan produksi keripik yang sebelumnya hanya beberapa kilogram menjadi puluhan dan bahkan ratusan kilogram. “Kalau pas ramai mau lebaran itu satu hari bisa sampai ratusan kilogram kita produksi,” cerita Mbak Dani.
Keripik pisang dan singkong buatan Mbak Dani memang terkenal renyah dan rasanya gurih. Tak hanya itu, ia memproduksi juga keripik balado pedas manis. Sehingga banyak orang yang menyukai produknya.
Saat ini keripik buatan Mbak Dani sudah tersebar di Lampung Tengah, bahkan sampai ke Bandarlampung, Metro, Tulangbawang, Lampung Utara.
Dari usahanya tersebut, Mbak Dani mengaku mampu membeli mobil, rumah dan tanah. Meski saat ini banyak pesaing yang memproduksi produk serupa, namun ia tidak patah semangat dan tetap berusaha.
Bagaimana tertarik untuk menggeluti produk olahan dari singkong dan pisang? (jar)