Atraksi Leang Leong Kecamatan Seputihagung Bius Pengunjung Festival Kopiah Emas 2022

Radarlamteng.com, GUNUNGSUGIH – Dentuman suara long dan atraksi leang leong yang berwujud dua ekor sapi  buatan warna hitam, hingga pertarungan dua naga besar dari Kecamatan Seputihagung mampu membius pengunjung yang hadir dalam Festival Kopiah Emas 2022. Atraksi Leang Leong ini ditampilkan dalam pawai budaya dalam rangka peringatan HUT ke 76 Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng).

Camat Seputihagung Dedy Aryanto Yurida didampingi Sekertaris Camat Ridwan Pasya mengatakan Leang Leong menjadi satu ciri khas dari masyarakat Seputihagung karena murni dari hasil karya warga Dusun 3 Blok Kediri dan Dusun 4 Blok Sidowayah Kampung Simpang Agung.

 “Pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan RI Leang Leong menjadi hiburan rakyat yang selalu ditunggu masyarakat, dan beberapa kampung membuatnya untuk diadu kehebatannya. Hal ini pula yang menjadi peringatan HUT RI setiap tahunnya di Kecamatan Seputihagung sangat meriah dengan adanya pawai lelang Leong dan naga raksasa,” jelas Dedy Rabu (8/6).

Dedy sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat Seputihagung yang dengan semangat kuat dan kompak bahu membahu untuk mempersembahkan seni budaya lokal Leang Leong yang menggambarkan rasa persatuan dan kesatuan untuk maju.” Kami berterimakasih kepada bapak Bupati Lamteng Musa Ahmad dan Wakil Bupati Lamteng dr Ardito Wijaya yang menggagas HUT Ke 76 Kabupaten Lamteng dengan Festival Kopiah Emas 2022, sehingga sangat semarak dalam melestarikan kearifan budaya lokal asli dari berbagai daerah,” urainya.

Sementara itu Kepala Kampung Simpang Agung Pramono mengutarakan bahwa warganya sebagian besar pendatang dari daerah Jawa Timur yang masih sangat kental melestarikan seni budaya daerahnya.” Selain hasil kreatifitas murni berupa leang Leong, masyarakat juga menampilkan kesenian kuda lumping dan reog Ponorogo. 

Lelang Leong yang berbentuk sapi sangat besar merupakan simbol dari kekayaan dengan sebutan Raja Kaya. Hal ini karena 70% dari warga Seputihagung petani dari ternak sapi yang memiliki nilai jual sangat tinggi dan menunjang taraf perekonomian keluarga.

Sedangkan Naga Bumi, konon adalah oleh sebagian orang dipercaya sebagai lambang keberuntungan. Dengan kelincahan para pemain, terlihat liak liuk gerakan ular naga bumi dalam menggiring bola api sebagai lambang Balak atau marabahaya yang harus disingkirkan. Dengan ketangguhan naga bumi maka marabahaya bisa dikendalikan.

Pramono menambahkan, setelah sempat terhenti 2 tahun dimasa Pandemi Covid 19, sekarang warga kami kembali semangat untuk menghasilkan karya seninya dalam lelang Leong dan naga raksasa yang dipadu musik tradisional khas dari Jawa Timur,” paparnya.

” Harapan kami, kesenian leang Leong ini akan digemari semua lapisan masyarakat di Lampung Tengah dan dengan pawai budaya di festival Kopiah Emas 2022, akan kembali menabuh gaung semangat dalam mengembangkan berbagai potensi kreatif dari seni budaya daerah Jawa Timur khususnya mendapat tempat dihati dan digemar,” pungkasnya.(sci/rid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *