BPRS Rajasa Punya Mobil Kas Keliling, Bupati Loekman : Ini Untuk Memudahkan Akses Masyarakat Dalam Transaksi Perbankan

Radarlamteng.com, GUNUNGSUGIH- Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Rajasa yang merupakan BUMD Pemkab Lampung Tengah kini telah memiliki satu mobil kas keliling (Kas Ling). Mobil kas keliling ini telah diresmikan dalam Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI dan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-47 yang dilaksanakan di Kampung Ratnachaton, Kecamatan Seputihraman, Kamis (17/7) lalu.

“BPRS Rajasa kini telah memiliki satu mobil kas keliling. Ini untuk memudahkan akses masyarakat dalam transaksi perbankan. Harapan saya kepada BPRS Rajasa, teruslah berinovasi guna meningkatkan kualitas pelayanan,” kata Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto beberapa waktu lalu.

Loekman berharap semua masyarakat Lamteng khususnya dapat membesarkan BPRS Rajasa. “Kita besarkan BPRS Rajasa sama-sama. Manfaatkan untuk simpan pinjam. Kalau bisa jangan pakai bank lain. Ke depan, saya harap gaji PNS maupun sertifikasi bisa melalui BPRS Rajasa,” katanya.

Semua kecamatan, kata Loekman, akan dibangun kantor cabang dan dibuat fasilitas ATM. “Kantor cabang nanti kita bangun berikut fasilitas ATM. Ini untuk memudahkan akses. Kita ikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih. Cukup pakai HP Android dan nggak pakai lagi ATM untuk transaksi,” ungkapnya.

BPRS Rajasa kini memiliki 3.480 nasabah. Dari nasabah yang ada, sebanyak 1.245 nasabah melakukan pinjaman yang sekitar 80 persennya dari PNS. Direksi BPRS Rajasa Sofian menyatakan sejak berdiri 30 Juli 2008 hingga sekarang ini sudah 3.480 nasabah. “Sudah ada 3.480 nasabah BPRS Rajasa. Nasabah sekitar 75 persen dari PNS,” katanya.

Terkait nasabah yang melakukan pinjaman, kata Sofian, ada sekitar 1.245. “Ada 1.245 nasabah yang melakukan pinjaman. Sekitar 80 persen nasabah PNS yang melakukan pinjaman. Sisanya dari masyarakat umum atau pegawai swasta,” ujarnya.

Pinjaman dilakukan, kata Sofian, untuk keperluan biaya pendidikan anak, haji, dan berobat. “Ya, untuk kebutuhan biaya anak sekolah, haji, dan berobat. Rata-rata meminjam sekitar Rp30 juta-Rp50 juta,” ungkapnya.

Dalam upaya membesarkan BPRS Rajasa, kata Sofian, terkendala modal. “Perlu modal besar untuk pengembangan. Saham yang ada di BPRS Rajasa ini dari total Rp12 miliar. Ini berasal dari Pemkab Lamteng Rp10 miliar dan Rp2 miliar dari pihak ketiga,” katanya. (rls/cw26/gde)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *