
Radarlamteng.com, GUNUNGSUGIH – Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) telah berjalan sejak program Gotongroyong digalakkan. Program Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto tersebut telah berhasil merubah infrastruktur jalan rusak menjadi lebih layak bagi pengendara serta masyarakat yang melintas.
Terhitung sejak bulan Januari 2019 program Gotongroyong dicanangkan. Bukan hanya infrastruktur jalan atau sebagainya, akan tetapi rasa kebersamaan serta persatuan ditengah masyarakat Lamteng semakin kuat.
Loekman Djoyosoemarto mengatakan pembangunan di Lamteng telah di mulai sejak program gotongroyong dicanangkan di bulan Januari 2019. Sehingga, bisa dikatakan kerjanya dalam pembangunan Lamteng terus bergulir dari awal tahun hingga saat ini.
“Pembangunan Lamteng sudah kita lakukan dengan program gotongroyong dimulai sejak bulan Januari 2019 sampai saat ini. Sebab, ada beberapa infrastruktur jalan misalnya yang rusak parah harus diperbaiki mengingat akses utama. Sehingga, dengan program Pemkab Lamteng semua bisa teratasi dengan cara kebersamaan, bahu membahu serta memiliki rasa kepedulian dan memiliki untuk mengambil inisiatif memperbaiki,” katanya.
Loekman menjelaskan Pemkab Lamteng telah menggelontorkan dana sebesar Rp20 juta setiap kampung di Lamteng. Dimana anggaran itu apabila dicairkan dan diterima oleh pelaksana bukan berupa uang. Namun berupa material serta peralatan atau memobilisasi dalam pelaksanaan gotongroyong di seluruh kampung yang ada di Lamteng.
“Sekarang ini keluhan masyarakat terkait infrastruktur jalan kabupaten rusak telah terjawab dengan program gotongroyong. Pemkab Lamteng telah menggelontorkan dana 20 juta untuk satu kampung. Saat ini, tinggal masyarkat dan aparatur kampung harus antusias atau proaktif dalam pembangunan memperbaiki dan membangun wilayahnya. Sebab, kami telah memfasilitasi dan SKPD Lamteng selalu terjun kelapangan setiap kegiatan gotongroyong berlangsung,” katanya.
Masih dikatakannya, banyak perubahan yang signifikan di tengah masyarakat Lamteng dengan program gotongroyong. Dimana rasa persatuan dan kesatuan semakin kuat di Lamteng.
“Program gotongroyong bukan hanya merubah pembangunan infrastruktur yang rusak menjadi lebih baik. Namun karakter dan budaya yang menjadi ciri khas orang Indonesia semakin terlihat. Karena leluhur kita dulu selalu berkelompok dan bersama sama menyelesaikan permasalahan dan pembangunan. Nah, saat inilah saya bersama seluruh SKPD Lamteng untuk menghidupkannya kembali, agar jati diri bangsa ini tidak hilang dimakan waktu,” katanya.
Kedepannya, pembangunan di Lamteng akan terus berjalan baik yang dibiayai APBD atau APBN. “Kita telah menganggarkan untuk pembangunan di Lamteng melalui anggaran APBD dan APBN. Saya juga berharap dengan semua upaya kita melalui program yang kita buat permasalahan di tengah masyarakat dapat diselesaikan dengan kebersamaan dan Gotongroyong,” pungkasnya. (cw23/jar)