Inilah Sosok I Komang Koheri, Caleg DPR RI Asli Putra Daerah Lamteng

Radarlamteng.com, SEPUTIHRAMAN – Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai PDI Perjuangan I Komang Koheri merupakan asli putra daerah asal Lampung Tengah (Lamteng). Dirinya lahir di Kampung Rama Dewa, Kecamatan Seputihraman, Lamteng, tanggal 25 November 1972.

Komang Koheri juga dibesarkan di Kampung Rama Dewa. Dia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara pasangan I Made Linteb dan Ni Made Sasih, pasutri transmigran asal Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. Di kampung halamannya, Komang Koheri dikenal sebagai pengusaha sukses. 

Menurut Koheri sapaan akrabnya, dirinya menekuni dunia usaha sejak duduk di bangku perguruan tinggi. Sambil kuliah di Jurusan Managemen STIE Lampung, Koheri berdagang beras. Sebagai pedagang, tentu saja dia pernah mengalami pahit dan getirnya berbisnis. “Saya pernah mengalami kerugian saat biaya mengolah gabah menjadi beras lebih mahal ketimbang harga jual berasnya,” ujar Koheri.

Dengan semangat, Koheri untuk terus menekuni usahanya. Dia sadar kemampuan akademiknya tidak terlalu bagus, sehingga tak berniat melamar pekerjaan di perusahaan. Sebab, bila melamar pekerjaan, pasti yang dilihat nilai akademik dulu ketimbang skill. Nah, dengan nilai akademik yang tidak bagus, Koheri kemudian pilih berwiraswasta. Selain menjual beras, dia juga menjual hasil perkebunan seperti sawit dan karet, serta merambah ke properti dan kontraktor.

Koheri selanjutnya mendirikan Koperasi Tri Darma, yang menjadi cikal bakal terbentuknya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tara tahun 1999. Nama BPR Tara dia ambil dari singkatan nama panggilan kedua anaknya, Luh Tasya Saraswati alias Tasya dan Komang Raja Seva Mayday alias Raja.

Menurut Koheri, dirinya mendirikan BPR Tara demi membantu masyarakat agar tidak terjerat rentenir. “Saya membentuk BPR karena banyak orang kampung meminjam uang dari rentenir. Ini tentu sangat memberatkan. Oleh karena itu, saya mempertemukan orang yang punya uang dengan yang ingin meminjam di BPR,” beber Koheri.

Melalui BPR Tara yang didirikannya, Koheri ingin membangun daerah kelahirannya. Agar bisa berkontribusi lebih luas lagi dalam membangun daerahnya, Koheri lalu terjun ke politik prtaktis. Dia mengawali kiprahnya sebagai Ketua DPC PNI Marhaenisme Lampung Tengah, lantaran senang dengan ajaran Marhaen dan Tri Sakti Bung Karno.

Setelah dua kali periode duduk di DPRD Lampung, Komang Koheri suami dari Ni Ketut Dewi Nadi yang juga Caleg DPRD Provinsi Lampung Partai PDI Perjuangan, kini ditugasi PDIP maju berebut kursi DPR RI Dapil Lampung II dalam Pileg 2019 mendatang.

Koheri optimistis bisa melenggang ke Senayan, lantaran sudah memiliki basis massa tersendiri tanpa hanya mengandalkan suara dukungan dari transmigrans asal Bali. Dia rangkul pemilih berbagai latar belakang etnis melalui komunitas Paguyuban Bali-Lampung yang dibentuknya.

Koheri menyebutkan, dirinya merupakan satu-satunya krama Bali perantauan di Lampung yang maju berebut kursi DPR RI dalam Pileg 2019 mendatang. Menurut Koheri, sebetulnya ada 5 putra Bali perantauan yang duduk di DPRD Lampung saat ini. Namun, hanya Koheri yang maju berebut kursi ke Senayan. Karenanya, kans Koheri untuk terpilih menjadi lebih besar, karena krama Bali perantuan di Lampung praktis hanya punya satu pilihan.

“Jika orang-orang Bali di Lampung kompak, mereka bisa menaikkan saya ke pusat. Mohon dukungan dan doa restu dari masyarakat Bali yang berada di Lampung maupun di Bali, agar ada orang keturunan Bali masuk DPR RI dari Dapil Lampung,” jelas Koheri yang juga pengurus Yayasan Pendidikan TK, SMP, dan SMK Bangun Cipta.

Komang Koheri sendiri lahir dan besar di Lampung Tengah karena ayahnya, I Made Linteb transmigrasi kesana tahun 1952 ketika masih duduk di bangku Kelas II SMA. Sang ayah pergi ke Lampung karena ingin mengubah nasib dan berharap besar agar keturunannya kelak lebih maju.

Semoga apa yang menjadi perjuangan dari para pendukungnya di Pileg 2019 dapat terwujud. Sehingga, suara dan aspirasi masyarakat Lamteng khususnya bisa tersampaikan di pemerintah pusat. (cw23/rid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *