
Radarlamteng.com, PADANGRATU – DPC Paramadik Veteriner Indonesia (Paveti) Cabang Lampung Tengah (Lamteng) menurunkan sebanyak 20 anggota di Kecamatan Padangratu, Rabu (13/2).
Mereka memberi suntikan vitamin dan antibiotik untuk 1.000 ekor sapi di Kampung Haduyangratu dan Padangratu. Suntikan yang diberikan sebagai langkah pencegahan virus Jembrana agar tidak meluas.
Pasalnya, puluhan ternak sapi di wilayah barat mati akibat Jembrana beberapa waktu lalu. Kasus yang membuat peternak resah ini, sudah ditangani pemerintah pusat.
Ketua DPC Andi Antoni, S.P., MM., menyatakan, tindakan yang dilakukan Paveti adalah bentuk kepedulian pihaknya kepada peternak di wilayah Lamteng.
“Kegiatan ini diinisiasi oleh Paveti Cabang Lampung Tengah, guna membantu pemerintah dalam menanggulangi penyakit Jembrana pada sapi,” ujar Andi Antoni.
Penyakit jembrana, kata dia, musuh utama peternak sapi. Khususnya sapi jenis Bali. “Wilayah Lamteng merupakan sentra populasi ternak sapi jenis Bali. Dari data yang kita punya, sapi Bali di Lamteng mencapai 65 ekor. Sehingga, ketika ada kasus harus segera ditangani agar tidak meluas,” tuturnya.
Sebelumnya, beberapa hari ditemukannya kasus jembrana lalu, Paveti juga menggandeng Ikatan Dokter Hewan Cabang Lamteng melakukan penyuluhan atau pengobatan dalam mencegah virus Jembrana meluas.
Menurut Andi, kegiatan ini terlaksana berkat dukungan seluruh anggota Paveti Lamteng yang turut prihatin terhadap nasib peternak sapi. “Ini semua berkat dukungan dari anggota Paveti. Ada sedikit uang kas, kami sisakan untuk peternak yang sapinya mati karena Jembrana. Jadi selain memberikan suntikan antibiotik kami juga memberikan obat untuk penyemprotan kandang supaya sapi terhindar dari penyakit Jembrana ini,” terang Andi Antoni.
Lebih jauh dia memaparkan, kasus Jembarana pada sapi sudah ada sejak tahun 1965. Kasus pertama ditemukan di wilayah Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.
“Untuk penyakit Jembrana di Provinsi Lampung pertama kali ada di Kecamatan Seputihraman. Tepatnya di Kampung Ramadewa pada tahun 1987. Insya Allah kita bersama-sama pemerintah sangat mengharapkan untuk penggalangan dana, pemikiran dalam menjaga stabilitas supaya tidak menurun populasi sapi Bali di wilayah Lampung Tengah ini,” ungkap Andi. (rid)