RADARLAMTENG.COM, SEPUTIHBANYAK – Program pembinaan sastra bahasa dan aksara daerah Lampung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Tengah (Lamteng) kembali bergulir.
Pembinaan tahun 2018 kali ini, berlangsung di Local Education Centre (LEC) Yayasan Pendidikan Paramarta Kecamatan Seputihbanyak.
Sesuai jadwal, kegiatan akan berlangsung selama tiga hari. Dimulai pada Selasa (7/8/2018) sekaligus pembukaan, dilanjutkan pada Rabu (8/8/2018) dan selesai Kamis (9/8/2018) sekaligus penutupan.
Pembinaan tersebut diikuti puluhan guru bahasa dan aksara tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari dua kecamatan. Yakni Rumbia dan Seputihbanyak.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Lamteng Linggar Nunik Kiswari, S.Sn. MM., mengatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk menggali potensi serta meningkatkan pengetahuan dalam mempertahankan sastra dan aksara bagi tenaga pendidik di Lamteng.
“Lalu, untuk melestarikan sastra dan aksara daerah Lampung agar lebih dikenal oleh dunia luar serta dapat meningkatkan kreatifitas bagi seniman dan seniwati,” ujar Nunik-sapaan akrabnya di sela-sela kegiatan.
Dalam pembinaan itu, pihaknya menghadirkan beberapa narasumber. Diantaranya dari MGMP Bahasa Lampung, Universitas Lampung, serta Tim Bahasa dan Sastra Daerah Lampung.
“Besar harapan kami agar bapak/ibu peserta (guru bahasa dan sastra) menyampaikan hasil pembinaan ini kepada anak didik sekolah. Agar aksara dan bahasa daerah Lampung dikenal oleh generasi penerus,” pungkasnya.
Terpisah, Plt. Kadisdikbud Lamteng Syarif Kusen menambahkan, kegiatan tersebut merupakan implementasi UU No 5 tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan dan Kemajuan Bidang Kebudayaan.
Salah satu targetnya, penggalian muatan lokal (mulok) daerah. “Mulok daerah yang ada di kita, salah satunya adalah bahasa Lampung. Jadi dengan program seperti ini, kami bisa menyampaikan metode termudah dalam memberi pembelajaran ke anak didik tentang bahasa dan aksara Lampung,” ujarnya.
Menurut dia, bahasa dan aksara Lampung harus terus dijaga kelestariannya. Jika tidak, akan hilang ditelan zaman. “Dengan adanya program seperti ini, akan membangkitkan rasa cinta bahasa dan sastra Lampung sebagai identitas daerah kita. Langkah pertama dalam mencintai, yakni mengenal dulu, lalu mendalami dan akan jatuh cinta. Setelah itu bakal menyatu dengan sendiri,” harapnya.
Diketahui, dalam pembukaan kegiatan kemarin, dihadiri pula dari jajaran Bidang Kebudayaan Disdikbud Lamteng, unsur pendidikan serta uspika dari Kecamatan Rumbia serta Kecamatan Seputihbanyak. (rid)