RADARLAMTENG.COM, WAYPENGUBUAN – Diduga depresi lantaran sakit yang tidak kunjung sembuh, Sutarno (43) warga Kampung Candirejo, Kecamatan Waypengubuan, Kabupaten Lampung Tengah, nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, pada Rabu (1/8/2018).
Meninggalnya Sutarno dengan cara gantung diri, membuat geger warga Kampung Candirejo. Warga pun tidak menyangka, Sutarno yang mereka lihat pendiam, harus mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara yang tidak wajar.
Mayat korban pertama kali ditemukan oleh anak perempuan korban Yuliana, di dapur rumahnya sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, Yuliana yang hendak pergi ke dapur, kaget melihat ayahnya sudah terbujur di tiang gantungan. Sontak, Yuliana langsung berteriak minta tolong, lalu warga berdatangan.
Menurut keterangan salah satu saksi, Sudiyono, tanpa fikir panjang, ia dan warga lain segera menurunkan jenazah korban. Karena mereka berfikir, mungkin korban masih bisa diselamatkan.
“Kami mendengar teriakan minta tolong dari rumah korban, kami pun langsung mendatangi rumahnya. Begitu kami sampai di rumahnya, kami melihat korban sudah menggantung. Tanpa fikir panjang, kami langsung menurunkan korban, karena kami berfikir siapa tahu korban masih bisa diselamatkan,” ujar Sudiyono.
Kepala Puskesmas Candirejo Eko Witono dan para stafnya, langsung mendatangi rumah korban rumah korban, setelah mendapat laporan dari warga guna mengidentifikasi mayat korban.
“Melihat dari ciri-ciri korban serta pemeriksaan yang kami lakukan, ini murni gantung diri. Korban meninggal sekitar pukul 11.00 WIB,” ujar Eko Witono.
Senada dengan Eko Witono, hal serupa juga disampaikan oleh Kapolsek Waypengubuan, Iptu Uus Usman. “Kami sudah mengidentifikasi mayat korban, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Dugaan kami, korban murni gantung diri,” ujarnya.
Saat ini, jenazah korban sudah dimakamkan di pemakaman umum kampung setempat. (red/rid)