RECAKA Etnogrove Festival Musik Tradisi Indonesia 2025 Sukses Digelar Di Lamteng

Radarlamteng.com, TERBANGGIBESAR – RECAKA Etnogrove Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) Tahun 2025 sukses di gelar di Lampung Tengah (Lamteng). Pageralan ini terselenggara kerjasama Kementrian Kebudayaan Republik Indonesia (RI) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamteng melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lamteng.

Dipusatkan di Lapangan Transad Kampung Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar, Lamteng pagelaran seni musik dan tari ini berlangsung selama 3 hari (20-22/06/2025). Secara resmi dibuka Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha.

Bupati Lamteng dr.Ardito Wijaya didampingi Wakil Bupati Lamteng I Komang Koheri hadir beserta Direktur Direktorat Film, Musik dan Seni Abdullah Agam, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lamteng DR.Nur Rohman.

Perhelatan akbar ini mendapat antusias luar biasa dari berbagai pelaku seni dan budaya tidak hanya dari daerah provinsi Lampung, namun hingga menembus skala nasional dan manca negara yang datang langsung dan menyuguhkan karya kolaborasi Seni musik tradisional dan modern dihadapan ribuan masyarakat, yang memikat hati pengunjung setiap harinya.Disamping juga adanya bazzar kuliner dari 22 tenan UMKM yang menyediakan beragam menu makanan dan minuman.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Lamteng Nur Rohman menyampaikan apresiasi setinggi – tingginya atas partisipasi dan antusias dari peserta yang mengikuti festival juga berbagai peserta karya seni dalam lomba Desain Batik Lampung Tengah, lalu lomba Souvenir dan lomba cindra mata.

Selain itu, penghargaan berupa Plakat dari Kementrian Kebudayaan juga diberikan kepada tim musikalisasi dari Australia, Singapura, Aceh, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Bali serta Kalimantan.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Lamteng saya menyampaikan terimakasih kepada Kementrian Kebudayaan RI yang telah mempercayakan Recaka Etnogrove Festival Musik Tradisi Indonesia di gelar di Lampung Tengah.

Terimakasih juga, tambahnya kami sampaikan kepada seluruh peserta festival dan seluruh panitia pelaksana, jajaran guru dari berbagai daerah, tim keamanan serta aparatur Kampung Poncowati dan Kecamatan Terbanggi Besar.

Dengan semangat luar biasa bersama-sama menyukseskan acara akbar skala internasional ini, semoga banyak manfaat yang akan diperoleh untuk memberikan karya – karya seni terbaik sebagai generasi bangsa,” urainya.

Atraksi spektakuler yang menjadi magnet bagi pengunjung yang datang dan menikmati tampilan berbagai group Seni diantaranya, Komunitas Sanak Canang, Orkes Omega, Pelangi Anak Indonesia (DBL) lalu pertunjukan Sendra Tari dari Sanggar Widya Sasmita, Ringgit Lamteng, Pertujukan Rundat Anak Aji Group.

Tampil juga Tambur Ikatan Keluarga Sungai Batang Tanjung Sani.
Sebumi dari Bengkulu, Nyam Nyerua asal Kalimantan hingga Rendra Frestone Australia.

Selain itu, atraksi Saudor dari Sumatra Utara, Orkes Omega, Reog Ponorogo Joyo Budoyo, Gedruk Semut Ireng juga menarik minat penonton yang datang.

Tidak kalah indah penampilan Sindikat Sisa Semalam, Gaung Marawa dari Sumatra Barat, Jalur Rampak Aceh, sampai gaya mempesona perpaduan alat musik dari Cina, India dan Singapura dari Group Bramastra yang memukau.

Alinta Mahera salah satu pengunjung yang datang dari Kotabumi Lampung Utara mengaku baru pertama kali melihat pertunjukan festival seni yang spektakuler seperti ini dan mendapat banyak inspirasi Seni yang luarbiasa.

“Selaku pecinta seni saya sengaja datang dan ingin menikmati suguhan- suguhan kolaborasi seni musik yang sangat indah terutama dari group Bramastra Singapura, dan ini mahakarya seni yang luar biasa untuk dinikmati,” ungkapnya.(sci/rid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *