Radarlamteng.com, TRIMURJO- Kepala Kampung (Kakam) Pujodadi, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah (Lamteng) berdalih bahwa tertundanya pembangunan drainase disebabkan matrial di jarah warga setempat.
Hal itu dikatakan Kakam Pujodadi saat di konfirmasi oleh wartawan media radarlamteng.com melalui sambungan telpon beberapa waktu lalu.
“Ya gimana mau di lanjutkan mas, wong matrialnya sering ilang di jarah warga mas untuk buat jembatan dirumah-rumah,” ujarnya.
Sayangnya, alasan yang berikan kakam tersenut tidak mendasar dan dinilai tidak masuk akal.
Ketika ditanya berapa anggaran yang digunakan dalam pembangunan tersebut, Kakam Pujodadi mengungkapkan, bahwa pembangunan drainase tersebut merupakan lanjutan program pembangunan pada tahap 2 tahun 2024 lalu.
Dimana, kata dia, drainase sepanjang 1.440 meter yang terbangi di dua dusun tersebut menelan dana sejumlah Rp. 212.400.000 juta.
“Kalau untuk pembangunan yang ada di dusun III sekitar 200 meter dengan dana anggaran lebih kurang Rp. 24 juta. Dan kalau untuk keseluruhan sih semuanya Rp. 212. 400.000,” tambahnya.
Namun, Wahyu mengakui bahwa pembangunan yang tak terealisasi tersebut telah diketahui oleh pihak terkait dalam hal ini pihak kecamatan dan Inspektorat Lamteng.
“Ya, saya sudah membuat surat pernyataan kepada inspektorat untuk melanjutkan pembangunannya. Saat ini masih saya upayakan untuk melanjutkannya,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Kampung (Kakam) Pujodadi, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah (Lamteng) Wahyu Setiawan diduga kuat menyelewangkan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2024.
Dugaan penyelewengan tersebut menguap setelah adanya kejanggalan pada pembangunan drainase yang mangkrak.
Padahal, pembangunan drainase yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) Tahun 2024 lalu semestinya rampung sebelum masuk pada anggaran baru Tahun 2025.
Namun, hingga Bulan Februari 2025 ini, pembangunan yang menelan dana hingga Rp. 212. 400.000 itu pun belum juga terealisasi.Dan parahnya lagi, pembangunan yang di kerjakan dengan 2 tahap itupun didapati sudah mengalami kerusakan yang cukup signifikan.(ndo/rid).
