
Radarlamteng.com, BUMINABUNG – Masyarakat wilayah timur Lampung Tengah (Lamteng) yang mayoritas petani mengaku mulai merasakan musim kemarau dampak El Nino.
“Sudah hampir 20 hari tidak turun hujan, Mas. Panas terus. Terakhir (hujan) akhir bulan Juli kemarin,” kata Jupri, petani di Kecamatan Buminabung, Selasa (21/8/2023).
Selain tanaman pangan singkong yang diusahakan tidak bisa tumbuh dengan normal, usaha petanian lainnya, yakni beternak juga sedang terancam. Karena petani kesusahan mencari pakan rumput segar.
“Nyari rumput untuk pakan sekarang susah Mas. Apalagi kami hanya peternak tradisional. Nyari rumputnya ya ngarit. Kalau (pakannya) beli tidak mampu,” paparnya.
Dampak dari kondisi tersebut, perkembangan ternak sapi dan kambing menjadi tidak maksimal. Harga jual juga akan menurun.
Suwito, peternak lainnya mengatakan untuk menyiasati kemarau seperti ini, sejumlah peternak memanfaatkan onggok singkong yang diperoleh dari pabrik untuk pakan. “Tapi ya harganya mahal Mas. 1 kilo sekarang kisaran Rp250,” paparnya.
Alternatif pakan lainnya yakni bonggol singkong. Itu diperoleh saat ada petani yang panen.
“Masalahnya petani jarang yang panen. Singkongnya sudah dicabut, meski harga singkong sekarang lagi bagus-bagusnya,” paparnya. (rid)