
Radarlamteng.com, TRIMURJO- Pasca dibongkarnya saluran air (drainase) yang kerap mengakibatkan genangan air di sepanjang ruas jalan Kecamatan Trimurjo menuju Kota Metro seakan diabaikan oleh pemerintah setempat. Hal itu tentu membuat sebagian warga di lokasi tersebut mempertanyakan kelanjutannya.
Salah satunya Edi, warga yang tinggal di Lingkungan II Kelurahan Simbarwaringin Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah (Lamteng). Pihaknya mempertanyakan tindak lanjut dari pemerintah setempat karena setelah dibongkar beberapa waktu lalu, hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak pemerintah daerah (pemda) maupun pihak pemerintah kecamatan setempat
“Kami bukan tidak mampu untuk membangun gorong-gorong, tapi setidaknya ada kejelasan dari pihak-pihak terkait. Bukan masalah ganti ruginya, tapi bagaimana caranya agar gorong-gorong yang sebelumnya dibongkar dapat diperbaiki kembali. Karena itu akses kami satu-satunya. Bahkan itu dapat membahayakan warga terutama anak-anak kecil,” terangnya, Rabu (13/3/2019).
Bahkan, lanjut Edi, dalam pembongkaran drainase yang dilakukan sebelumya tersebut tanpa ada koordinasi kepada dirinya maupun warga sekitar.
“Pokok masalah banjir ini bukan dari jalur sebelah sini. Tetapi dari jalur yang sebelahnya. Saya dari lahir tinggal di sini. Jadi meskipun berkali-kali drainase ini dibongkar tidak akan mengurai masalah banjir ini. Malah setelah dibongkar ini semakin parah banjirnya,” ucapnya.
Di sisi lain salah satu karyawan Alfamart yang berada di jalur drainase tersebut mengungkapkan bahwa pasca dibongkarnya draenase itu berdampak pada omset penghasilan sehari-hari. Karena menurut dia pengunjung yang akan belanja tidak berani untuk masuk ke halaman tersebut.
“Iya mas, kami juga bingung kenapa proyek pembangunan drainase ini menjadi terbengkalai seakan diabaikan. Meskipun jalan ini jalan provinsi setidaknya ada upaya dari pemerintah untuk memberikan penjelasan. Harapan saya agar dapat segera diperbaiki seperti semula lagi,” tutupnya. (cw29/rid)