Puskesmas Seputihsurabaya Catat 8 Kasus DBD, Warga Diimbau Lakukan PSN

Radarlamteng.com, SEPUTIHSURABAYA – Sejak awal Januari 2022, Puskesmas Seputihsurabaya, Lampung Tengah mencatat 8 kasus DBD.

“Ada delapan kasus sejak awal tahun sampai saat ini. Pasien yang terjangkit sudah sembuh semua,” kata Ika Indah Pratiwi, A.Md. KL., petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas Seputihsurabaya, mewakili Albertus Suharlambang kepala puskesmas setempat, Jumat (28/1/2022).

Menurut dia, bisa saja kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Seputihsurabaya lebih dari 8. “Karena jumlah itu (8) yang terlapor. Artinya bisa saja lebih,” ucap Ika.

Dia mengimbau masyarakat yang merasakan gejala DBD untuk melapor pada bidan desa, agar diteruskan ke puskesmas untuk segera ditindaklanjuti.

“Setidaknya lapor kepada bidan desa agar bidan desa menyampaikan kepada pengelola program DBD. Kalau tidak ada laporan maka tidak akan ada tindaklanjut karena tidak tahu adanya temuan kasus. Apalagi ada yang berobat selain di puskesmas,” bebernya.

Tindaklajut yang dimaksud, yakni melakukan pemberantasa sarang nyamuk (PSN) dengan abatisasi rumah warga terjangkit. Tujuannya agar wabah tidak meluas.

Berdasarkan hasil PSN terhadap warga terjangkit, pihaknya menemukan banyak sarang nyamuk aedes aegpty penyebab DBD. “Kadang masyarakat tanpa menyadari adanya sarana nyamuk DBD berkembang di lingkungan sekitarnya,” bebernya.

Ditambahkan Ika, PSN merupakan cara paling efektif memberantas nyamuk DBD dibandingkan dengan fogging.

“Kadang masyarakat cuma faham ketika ada kasus lalu difogging. Padahal itu sebenernya hanya membuat nyamuk dewasa mati tanpa menghilakan jentiknya. Masyarakat tanpa menyadari jentik akan berubah menjadi nyamuk dewasa dan akan bertelur lagi, dan akan menjadi faktor adanya periode kasus kedua. Makanya PSN ini sangat penting ketika ditemukan kasus,” pungkasnya. (rid/gde)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *