
Radarlamteng.com, KALIREJO – Curah hujan yang tinggi pada beberapa hari terakhir ini, dampaknya sangat terasa bagi beberapa petani di Kecamatan Kalirejo. Pasalnya, tanaman padi miliknya yang masih berusia muda sempat beberapa kali terendam air.
Rata-rata usia tanaman padi di Kecamatan Kalirejo adalah 15 sampai 30 hari. Dengan adanya kondisi tersebut maka membuat puluhan hektar areal tanaman padi di sawah mereka gagal tanam.
Demikian seperti yang disampaikan oleh Nuryati, SP selaku Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kalirejo.
“Memang dampak banjir akibat curah hujan yang tinggi pada beberapa hari lalu, puluhan hektar tanaman padi di beberapa kampung di Kecamatan Kalirejo mengalami gagal tanam. Kurang lebih lima puluh hektar luasan tanaman padi di Kecamatan Kalirejo yang mengalami gagal tanam karena rusak akibat terendam air, terutama areal sawah yang berada di pinggir-pinggir sungai Way Wayah,” terang Nur.
Masih dikatakannya bahwa areal persawahan di Kecamatan Kalirejo sudah memiliki saluran irigasi sederhana. Namun sayangnya irigasi sederhana tersebut tidak berfungsi normal, akibat terjadi pendangkalan di sepanjang saluran.
Lanjut Nur, bahwa kondisi pedangkalan saluran irigasi sederhana tersebut sudah dilaporkan atau disampaikan kepada pihak terkait, bahkan bersama petani dan para kepala kampung sudah mengajukan permohonan perbaikan (Normalisasi) saluran irigasi tersebut.
Namun, dikatakannya bahwa hingga saat ini pengajuan perbaikan/normalisasi saluran irigasi tersebut belum terkabulkan, sehingga pihaknya bersama petani binaanya harus menahan sabar lebih lama. Akan tetapi pihaknya akan terus beruapaya agar normalisasi saluran irigasi tersebut dapat segera terwujud, sehingga kebèradaanya dapat benar-benar memberikan manfaat bagi petani. (den)