Kampung Bandarsari Wakili Kecamatan Padangratu Dalam Lomba BBGRM

Radarlamteng.com, PADANGRATU- Kampung Bandarsari tahun 2019 ini menjadi wakil Kecamatan Padangratu, Lampung Tengah (Lamteng), dalam lomba gotong-royong yang dikemas dalam Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat kabupaten.
Kepala Kampung (Kakam), Bandarsari, Raden Bagus Aribowo, S.Pd.I yang juga memaparkan monografi Kampung Bandarsari yang terdiri dari 9 dusun, 24 RT, 1.476 KK, 9.961 jiwa dan 1.740.076 hektar luas wilayah. Dalam menuntaskan permasalahan demi membangun kampung, diperlukan semangat gotong-royong dari perangkat kampung dan masyarakat Bandarsari.

”Kami siap untuk bersaing ditingkat provinsi mewakili Kabupaten Lamteng lomba BBGRM, walaupun dengan tidak adanya lomba BBGRM semenjak dilantik menjadi Kakam Bandarsari pada tahun 2016 lalu semangat gotong-royong bersama perangkat kampung dan masyarakat aktif melaksanakan gotong-royong. Silahkan cek dengan dokumentasi gotong-royong yang sudah kami siapkan. Ka6mi membangun kampung bukan saja dari ADD akan tetapi dengan swadaya dan gotong-royong masyarakat,” jelas Aribowo, kepada Radar Lamteng, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (27/2).

Aribowo juga berharap, dengan adanya lomba BBGRM ini bisa bermanfaat bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung dari segi sosiologis (kemasyrakatan), materi (ekonomi) dan agama serta budaya. Kemajuan kampung tentunya tidak hanya satu pihak saja yang berkewajiban menjaga lingkungan, tetapi butuh peranan dari seluruh elemen masyarakat. Untuk itu semangat gotong-royong harus ditingkatkan.

Sementara Camat Padangratu, Yudairi Hasan, S.Sos, M.IP mengatakan, program BBGRM tersebut berdasarkan Permen No. 42 Tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan gotong royong masyarakat. Yang mana, tujuan dari program tersebut yakni untuk menggelorakan semangat gotong royong masyarakat Indonesia.

Menurutnya, dengan adanya program BBGRM, rasa semangat gotong-royong dapat tertanam dalam diri masyarakat Kecamatan Padangratu dan dapat diwariskan ke generasi-generasi selanjutnya. ”Dalam lomba BBGRM, kemenangan bukan prioritas utama, yang terpenting adalah semangat untuk kemajuan kampung, kita harus lestarikan budaya gotong royong ini, ” katanya.

Dalam sambutannya Ketua Tim Penilai Edi Indriyanto, S.IP, M.M, yang juga Kabid Sosial Budaya Dinas PMK Kabupaten Lamteng, ini merupakan penilaian ke-23 kalinya tim melakukan penilaian yang terdiri dari Dinas PMK, Dinas Kesehatan, Sat Pol PP dan PKK Kabupaten Lamteng. Antusias masyarakat Kampung Bandarsari untuk bergotong royong cukup tinggi dilihat dari kriteria penilaian yang terdiri dari bidang kemasyarakatan, ekonomi, sosial dan budaya agama serta lingkungan.

”Ada empat kriteria yang kami nilai diantaranya bidang kemasyarakatan bagaimana keamanan kampung, kemudian ekonomi bagaimana ekonomi kemasyarakatan di kampung termasuk BUMK, sosial dan budaya serta agama bagaimana melestarikan budaya gotong royong di kampung dan lingkungan bagaimana pembangunan infrastruktur baik yang didanai dari ADD maupun swadaya atau gotong royong masyarakat,” terang Edi.

Pada akhir acara dilanjutkan dengan penilaian administrasi dan lapangan yang dilakukan oleh tim penilai BBGRM Kabupaten Lamteng, dengan mengitari stan-stan yang berisi produk-produk unggulan dari Kampung Bandarsari. Selain itu perangkat kampung yang terdiri dari BPK, LPMK, Karangtaruna, posyandu, PKK dan lain sebagainya pun turut dinilai oleh tim.(WIN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *