Ujian Kenaikan Golongan Harus Bersih
TRANSLAMPUNG.COM, GUNUNGSUGIH – Sanksi tegas diberlakukan bagi oknum yang melakukan pungutan uang (pungli) pada ujian kenaikan golongan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah (Pemkab Lamteng).
Jika terbukti melakukan praktik kotor dalam ujian kenaikan golongan ASN, Wakil Bupati (Wabup) Lamteng Loekman Djoyosoemarto tak segan untuk menjatuhkan sanksi kepada ASN yang terlibat. Warning yang disampaikan Wabup Loekman sebagai upaya untuk melaksanakan pemerintahan yang bersih dan terbebas dari praktik kotor.
”Saya sudah mendapat informasi sudah ada yang meminta uang agar bisa lulus tes ujian kenaikan golongan. Kalau memang benar ada yang bermain, saya akan tindak tegas. ASN yang ikut ujian langsung dicoret dan tidak lulus sedangkan yang meminta bisa dikenakan sanksi pidana,” tegas Wabup Loekman, Kamis (12/7).
Loekman kembali mengingatkan kepada semua peserta dan petugas penguji tidak perlu bermain curang dan kotor. Bagi peserta ujian, diminta untuk mengikuti tes dengan baik dan mempersiapkan diri dengan bekal ilmu pengetahuan. Sehingga, saat mengikuti ujian tidak mengalami kesulitan untuk mengerjakan naskah soal.
”Kalau bermain kotor, bagaimana mutu Sumber Daya Manusia (SDM) kita mau baik. Saya berpesan agar peserta yang mengikuti ujian kenaikan golongan membekali dengan ilmu pengetahuan,” katanya.
Terpisah, Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lamteng Syamsurizal mengaku telah menginstruksikan kepada staf yang ada di bawah agar tidak melakukan pungutan uang dalam proses ujian kenaikan golongan ASN dan pengurusan kepegawaian lainnya.
”Dari dulu kita tidak pernah pakai uang. Kita selalu berpesan sama staf jangan coba bermain. Yang menentukan lulus atau tidaknya adalah kemampuan dan nilai peserta itu sendiri,” kata Syamsurizal.
Dia menerangkan, ada ujian dinas untuk ASN golongan II-d ke III-a dan golangan III-d ke IV-a. Kemudian ada ujian penyesuaian ijazah untuk SD ke SMP, SMP ke SMA, SMA ke S1 dan S1 ke S2. Jumlah peserta ujian diperkirakan mencapai ratusan orang.(jar)