Kepala SMPN 3 Terbanggibesar Sukisno menunjukkan beberapa bangunan yang telah rusak
RADARLAMTENG.COM, TERBANGGIBESAR – Miris, kata itulah yang menggambarkan SMPN 3 Terbanggibesar. Meski dinilai sebagai salah satu SMPN favorit di kecamatan setempat. Nyatanya tidak sebanding dengan infrastruktur yang menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM).
Hal itu diakui Kepala SMPN 3 Terbanggibesar, Drs Sukisno. Ia mengatakan, sekolah ini setiap tahun nya menerima peserta didik baru yang melampaui kuota. Bahkan, lebih dari setengah peserta didik tidak diterima berdasarkan sistim zonasi. Namun ia menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah atau dinas terkait dalam segi pengadaan bangunan baru yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).
“Kita tidak pernah dapat bantuan. Jangankan gedung baru, rehab saja tidak pernah. Saya sudah berulang kali meminta bantuan kepada Dinas terkait, namun belum ada tanggapan,” jelasnya.
Sukisno berharap pemerintah daerah dapat memberikan fasilitas yang memadai dengan bantuan pengadaan gedung baru. Sebab, saat ini ruang kelas tidak mendukung, karena kekurangan ruang kelas mengingat animo masyarakat sangat tinggi di sekolah ini.
“Sekolah ini diminati masyarakat karena prestasi-prestasinya baik dari akademik dan non akademik. Terakhir kita dapat bantuan gedung perpustakaan tahun 2008, dan tidak pernah dapat bantuan rehabilitasi ruang kelas. Sampai dengan saat ini kita tidak pernah mendapat DAK, kita juga tidak tau permasalahannya apa, sebelum adanya mekanisme Dapodik ini kita telah melakukan pengajuan bantuan, namun tidak ada bantuan yang masuk,” tandasnya. (cw25)