Jasad Bayi Terapung di Irigasi Wates, Diduga Hasil Hubungan Gelap

Radarlamteng.com, GUNUNGSUGIH- Warga Kampung Wates, Kecamatan Bumiratu Nuban digegerkan dengan penemuan mayat bayi Laki-laki yang masih lengkap dengan plasentanya (ari-ari), pada Minggu (21/07/2019). Menurut aparat Kepolisian, duggan sementara jasad bayi ini sengaja dibuang lantaran hasil hubungan gelap.

Diketahui, jasad bayi ini telah mengapung di aliran irigasi BK 8 dusun VIII kampung setempat dengan kondisi mengenaskan dan sudah membusuk.

Berdasarkan data yang dihimpun Radarlamteng.com, mayat bayi ditemukan pertama ditemukan sekitar pukul 12.00 Wib oleh saksi Roni (40) diketahui, pada saat saksi melintasi saluran irigasi sepulangnya berjualan sayuran, ia melihat benda mirip boneka tanpa busana di luncuran air irigasi dalam kondisi telungkup.

Kemudian saksi memanggil rekanya  Dion Setiawan (40) yang juga melintas, selanjutnya mereka memanggil dua saksi lain yakni Supri dan Dikun yang sedang di depan rumah tinggalnya guna memastikan benda mirip boneka bayi tersebut. Warga pun langsung berkumpul untuk mengambil benda mencurigakan tersebut. Setelah dicek bersama-sama, ternyata benda tersebut adalah jasad bayi.

Kapolsek Gunung Sugih, IPTU Yus Wantoro menjelaskan bahwa dari lokasi penemuan bayi tersebut,  petugas juga berhasil mengamankan barang bukti yang berupa setumpuk pakaian wanita dan pakaian anak-anak serta benting perut ibu hamil yang di bungkus tas plastik warna hijau, yang diketemukan di samping aliran air sekitar 800 meter dari titik penemuan mayat bayi.

“Saat ini mayat bayi telah divakuasi ke RSUD Demang Sepulau Raya, Lampung Tengah dengan menggunakan Ambulance Puskesmas Wates,” ujar Kapolsek, (22/07/2019).

Menurutnya, dugaan sementara bayi tersebut adalah hasil hubungan gelap yang sengaja di buang ke aliran irigasi, namun pihak medis belum bisa memastikansudah berapa lama bayi ini meninggal.

“Kita belum bisa memperkirakan TKP awalnya dimana, sedangakan kondisi mayat sendiri sudah dalam keadaan membusuk, berarti kalau kita gunakan akal logika saja tempat penemuan mayat tersebut bukanlah TKP tempat pembuangannya,” jelasnya.

Iptu Yus Wantoro menegaskan, pihaknya akan bekerja keras untuk mengungkap penemuan mayat bayi tersebut dengan berbagai upaya pencarian keterangan saksi-saksi.

“Hal pertama kami akan minta data ke bidan-bidan kampung atau kota untuk mengecek data siapa saja yang melahirkan diahir-akhir ini,” tandasnya.(cw26/gde)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *