Kepsek Riana Siap Wujudkan SDN 2 Sulusuban Berbudaya Religius, Dispilin, Literatif, dan Kolaboratif

Radarlamteng.com, SEPUTIHAGUNG – Wahyu Febriana, S.Pd., Gr., M.Pd., adalah seorang guru yang mengabdikan diri di SDN 2 Sulusuban, Kecamatan Seputihagung.

Bersama 26 guru lainnya di Kabupaten Lampung Tengah, ia dinyatakan telah lolos seleksi dan lulus dalam mengikuti diklat Bimbingan Calon Kepala Sekolah (BCKS) Andalan yang diadakan Kemendikdasmen RI, melalui Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Lampung di BPMP Provinsi Lampung.

Selanjutnya, Ia akan dilantik dan memimpin SDN 2 Sulusuban, menggantikan kepsek sebelumnya, Matsali, S.Pd., yang akan memasuki masa purna bakti.

Sebagai rangkaian dari proses pengangkatan calon kepsek, pada Senin 15 September 2025, Riana-sapaan sehari-harinya, melakukan pemaparan proyek PPT yang dirancang pada saat mengikuti seleksi dan diklat BCKS, kepada dewan guru dan pengawas sekolah SDN 2 Sulusuban.

Proyek PTT yang dipaparkan Iriana, yakni tentang “Transformasi Kepemimpinan Edukatif dan Kolaboratif dalam Mewujudkan Budaya Religius, Disiplin dan Literatif di SDN 2 Sulusuban”

Adapun poin-poin yang dipresentasikan meliputi latar belakang memilih proyek PTT, lalu inovasi transformasi yang bakal dihadirkan pada saat resmi menjadi kepsek, strategi implementasi proyek, dan identifikasi isu strategis kepemimpinan.

Wahyu Febriana usai pemaparan mengatakan, dalam kepemimpinannya kedepan ia ingin SDN 2 Sulusuban sebagai sekolah favorit di wilayah itu memiliki budaya religius yang kuat, dispilin, literatif, dan kolaboratif.

“Tujuan khusus dari proyek yang akan diterapkan, salah satunya adalah 80 persen lebih siswa rutin melaksanakan salat Dhuha dan doa/mengaji sebelum pelajaran dimulai,” kata perempuan berkacamata ini.

Lalu, 85 persen lebih siswa kelas 4-6 mengikuti salat Zuhur berjamaah, dan 100 persen siswa setor hafalan tiga surat pendek setiap bulan.

Kemudian, 90 persen guru melaksanakan 6S setiap hari, 100 persen kelas punya pojok baca aktif dan 70 persen siswa selesaikan satu minggu satu buku.

Kemudian, green school aktif dengan lingkungan bersih dan hijau, 100% guru ikut forum refleksi bulanan minimal 8 kali per tahun serta tim penggerak sekolah terbentuk dalam dua bulan pertama kepemimpinan.

Sementara itu, Matsali, dalam kesempatan itu berharap di era kepemimpinan Wahyu Febriana kedepan, SDN 2 Sulusuban akan lebih maju.

Menurut dia, program yang akan diterpkan oleh kepsek baru sangat baik. “Programnya baik ya. Saya sangat-sangat mendukung,” ucap Matsali.

Meski saat ini, sebagaian program-program tersebut telah dilakukan di SDN 2 Sulusuban. Seperti salat Dhuha dan salat Zuhur berjamaah, namun belum bisa maksimal.

“Semoga di tangan kepala sekolah yang baru program-programnya akan lebih maksimal sebagai upaya mewujudkan sekolah unggulan,” harapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah, Dr. Nur Rohman, SE., M.Sos.I., menjelaskan bahwa BCKS merupakan sarana Kemendikdasmen untuk menyaring guru atau SDM yang akan diberi tanggung jawab sebagai kepala satuan pendidikan atau kepala sekolah.

“Ini melalui tahapan dari dasar. Mulai dari setiap guru dari PNS atau ASN atau P3K mendaftarkan diri secara online. Kemudian setelah itu akan ada panggilan bagi mereka yang lolos dan kemudian akan mengikuti ujian tertulis,” jelas kadisdik.

Kemudian akan dipanggil bagi siapa yang lolos ujian tertulis. “Ini sebagai sebuah saringan bagi kementerian. Karena dari berapa puluh orang yang ikut ada juga yang tidak lolos, mungkin ada yang kurang atau apa ya,” bebernya.

Harapannya, kepada kepala sekolah yang sudah lolos untuk dapat memimpin sekolahnya dengan sebaik mungkin.

“Kepada teman-teman yang sudah lolos BCKS, artinya Anda sudah terpilih oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Jadi harus dipersiapkan diri untuk menjadi pemimpin. Jangan merasa cukup, harus terus memompa diri dengan belajar dan terus belajar,” harapnya. (rid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *