Radarlamteng.com, BANDARJAYA – Ridwan warga Lingkungan VI Yukumjaya Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah (Lamteng) mengungkapkan rasa harunya setelah mengetahui anaknya Septi Hasyifa (10 tahun) yang mempunyai Penyakit Jantung Bawaan (PJB) mendapat bantuan biaya perawatan dari Rumah Sakit Mitra Mulia Husada (RS.MMH) Bandarjaya.
Sembari menangis Tusiyah istri Ridwan mengutarakan rasa harunya atas kepedulian RS.MMH, ketika kartu kepesertaan BPJS anaknya yang baru dibuat 3 hari dan belum aktif untuk bisa dipergunakan melakukan pengobatan.Namun tanpa diduga anaknya tetap dapat melakukan pengobatan dan perawatan dengan bantuan bebas biaya selama anaknya Septi Hasyifa dirawat di RS MMH.
“Saya sangat tidak menduga dapat dibantu langsung oleh RS Mitra Mulia Husada, sehingga anak saya yang mempunyai penyakit jantung bawaan dapat dirawat tanpa biaya.
Ini semua sangat berarti dan benar-benar membantu keluarga saya, karena anak saya tidak mungkin ditunda untuk melakukan perawatan. Tentunya akan sangat besar biaya perawatan anak kami selama dirawat di rumah sakit, tapi semuanya itu di gratiskan oleh RS MMH,” ungkapnya haru.
Selama 9 hari dirawat, pasien Septi Hasyifa juga mendapat pelayanan yang sangat baik, meskipun tanpa membayar satu rupiahpun.
Harapan dan doa yang tulus diucapkan untuk RS Mitra Mulia Husada, semoga Allah SWT menjadikan RS.MMH menjadi lebih berkembang pesat, menjadi rujukan dan pilihan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, ramah, dan perawatan tepat, pelayanan rawat inap dan pelayanan poliklinik di RS MMH semakin lengkap dengan dokter spesialis yang profesional.
Direktur RS.Mitra Mulia Husada Bandarjaya dr.Gani Toharin saat dikonfirmasi Jum’at (26/7/2024) membenarkan bahwa pasien anak Septi Hasyifa bin Ridwan mengalami penyakit PJB yaitu kelainan pada struktur jantung yang terjadi sejak baru lahir.
“Kondisi pasien anak Septi Hasyifa kurang stabil sehingga kami pantau diruang intensive. Selama melakukan perawatan RS.MMH membantu biaya perawatan dan pengobatan secara gratis.
Hal ini karena kepesertaan BPJS Kesehatan pasien anak Septi Hasyifa baru dibuat 3 hari dan belum aktif sehingga belum dapat dipergunakan untuk melakukan perawatan. Sementara pasien memerlukan tindakan medis secara cepat dan tepat,” terangnya.(sci/rid)