Sosok Kartini di Mata Nessy Kalviya Mustafa: Wanita Kuat Berdedikasi Mandiri

Radarlamteng.com, GUNUNGSUGIH – Di Kabupaten Lampung Tengah sosok seorang Hj. Nessy Kalviya Mustafa, ST., MM., sudah sangat familiar sebagai istri mantan Bupati Lamteng Hi. Mustafa.

Selain sebagai istri pemimpin daerah yang berkiprah dengan padatnya agenda di masa kepemimpinan suaminya, Nessy adalah juga seorang Ibu yang selalu lekat dengan tugasnya mendidik kedua putranya, Muhammad Sulthan Jasir Mustafa dan Muhammad Sulthan Arkan Mustafa.

Sebagai sosok Ibu dari rakyat Lampung Tengah kala itu, Nessy Kalviya juga melihat nilai luhur dari seorang pejuang perempuan yang terlahir di Jepara dari bumi Ibu Pertiwi yakni RA Kartini.

Menurutnya, Ia adalah tauladan bahwa seorang wanita kuat yang berdedikasi mandiri. Mampu merubah taraf kesetaraan derajat hidup lebih baik kaum wanita tanpa pernah putus asa, mampu melewati setiap perjalanan dan perjuangan hidup dengan jiwa besar, berkontribusi bagi setiap orang dan bangsa.

Semangat Juang RA Kartini untuk memberikan cahaya terang dari gelapnya keterpurukan dan penindasan hak martabat kaum wanita di zaman itu. RA Kartini mampu menjadikan kaum wanita cerdas, berintegritas, berani dan optimis.

Bahwa semua wanita Indonesia sekarang dengan emansipasi RA Kartini bisa berpartisipasi dalam segala hal positif, baik di lingkup keluarga, lingkungan ataupun turut berperan dalam pembangunan untuk masyarakat luas.Wanita bisa melakukan tanggung jawab hal yang sama seperti dilakukan oleh laki-laki. Tanpa meninggalkan tanggung jawab dan kodrat sebagai seorang ibu dan istri.

Demikian halnya Nessy Mustafa, rasa tanggung jawab sebagai seorang ibu dari dua anak yang sudah memasuki masa remaja. Seorang Nessy Mustafa harus bisa terus mendampingi mereka sesuai perkembangan zaman dan teknologi saat ini.

Nessy juga berupaya untuk mampu bisa sebagai guru, sahabat, teman curhat, bahkan sebagai seorang Ayah bagi dua buah hatinya. 

Ditemui di sela kegiatannya mencegah Covid 19 di Gunungsugih, Selasa (21/04/2020) kepada Radarlamteng.com  Nessy Kalviya Mustafa, menegaskan bahwa wanita itu harus bisa mandiri, wanita pun harus bisa membawa diri, selain wanita harus tahu kewajiban sebagai seorang Istri.

Wanita juga tetap harus mengetahui kewajiban sebagai ibu dari anak-anaknya yang merupakan generasi bangsa. ” Dan tidak kalah penting seorang wanita tidak boleh meninggalkan kewajiban sebagai seorang muslimah, hamba Allah SWT,” terangnya.

Waktu berputar menghantarkan Nessy Kalviya sampai pada ujian terberat ketika Sang Suami harus tertimpa masalah hukum di saat memegang tampuk pimpinan sebagai Bupati Lamteng. Cobaan ini sempat menjadikan hatinya perih dan merasa bahwa politik itu kejam, dan tidak mengenal lagi siapa kawan atau siapa lawan untuk saling menggulingkan hingga jatuh.

Namun, musibah ini juga yang kemudian menjadikan Ketua Dewan Pakar Muslimat NU Lampung Tengah ini mengambil hikmah untuk belajar menjadi insan yang ikhlas dan sabar.

Diutarakan Nessy Kalviya. “Ujian hidup yang menimpa saya dan suami, justru memberikan hikmah luar biasa kepada kami. Bahwa dalam kondisi apapun kita tetap harus bisa bersyukur dan bisa bermanfaat untuk orang lain, meski sekecil apapun manfaat yang bisa diberikan. Saya nawaitukan dengan sepenuh hati untuk bisa bersama rakyat di Lampung Tengah merubah hidup menjadi lebih baik dihari esok,” ujarnya.

“Bersyukur atas ujian atau musibah yang ditakdirkan Allah, akan menjadikan kita merasakan hikmah paling indah, salah satunya menjadi insan dalam melatih kesabaran dan melahirkan kekuatan lain dalam diri kita yang tidak pernah kita rasakan sebelumnya,” ungkap Nessy.

Saat ini, tutur Nessy pandemi Covid 19 yang menyelimuti bumi pertiwi sejak bulan Februari lalu, merupakan ujian Allah SWT yang harus dihadapi bersama.
“Adanya wabah pandemi Covid 19 membuat hati saya sangat sedih dan prihatin, sehingga kita harus bergerak dan berbuat untuk berbagi dan berpartisipasi dalam pencegahan Covid 19 sesuai dengan kemampuan yang saya miliki,” katanya.

Rasanya juga prihatin dengan kondisi masyarakat yang kurang memahami arti pentingnya Physical Distancing (jaga jarak) saat ini, demi memutus mata rantai penyebaran Covid 19 yang sudah merenggut ratusan nyawa manusia di Indonesia dan ribuan nyawa dipenjuru dunia.

“Hingga saat ini saya melihat langsung masih banyak sekali orang yang bepergian kepasar sampai kesawah dengan tidak menggunakan masker,” terusnya.

Hal ini yang membuat hati saya terpanggil kuat untuk langsung turun ke pasar dan sawah hingga warga dikampung-kampung membagikan masker serta memberikan Handsanitizer, juga penyemprotan disenfektan guna menjaga kebersihan dan mencegah penularan covid 19. (sci/rid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *