Tindaklanjuti Kasus DBD, Puskesmas Rumbia Lakukan Fogging dan Sosialisasi PSN

Radarlamteng.com, RUMBIA – Sejumlah kasus DBD terjadi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rumbia, Lampung Tengah (Lamteng). Menindaklanjuti hal tersebut, pihak puskesmas melakukan fogging sekaligus mengkampanyekan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Kepala UPTD Puskesmas Rumbia Gusti Yoga, S.Km., M.Kes., mengatakan, hingga awal Februari 2020, terjadi 13 kasus. Lima diantaranya positif, sedangkan 8 kasus dinyatakan suspect.

“Sampai saat ini ada 13 kasus DBD terjadi di Kampung Renobasuki, Ruktibasuki dan Reksobinangun. Jadi kita fogging di enam titik dari tiga kampung itu,” kata Yoga, sapaan akrabnya, Jumat (7/2/2020).

Sebetulnya, ujar Yoga menjelaskan fogging yang dilaksanakan bukanlah cara efektif memberantas penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti itu. “Sebetulnya (fogging) cara efektif. Karena hanya memberantas nyamuk dewasa saja. Jentik nyamuknya tidak,” jelas Yoga.

Karena itu, dalam kesempatan fogging dia manfaatkan untuk sosialisasi PSN kepada masyarakat. “Cara paling baik cegah DBD adalah gerakan PSN dengan cara 3 M plus. Kalau hanya fogging tanpa kampanye gerakan PSN bagi kami adalah tindakan yang percuma,” papar pria ramah ini.

Dia menambahkan yang dimaksud dengan gerakan PSN 3 M plus adalah, menguras tempat penampungan air secara rutin, minimal 1 minggu sekali. Selanjutnya, menutup tempat penampungan air yang tidak memungkinkan untuk dikuras.

Serta mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air hujan. Seperti sampah plastik, bekas tempat air mineral, ban bekas, tempurung kelapa, kaleng bekas dan lainnya.

“Lalu plus-nya antara lain menghindari gigitan nyamuk di siang hari dengan cara menggunakan lotion anti nyamuk pada saat beraktivitas atau tidur siang. Kemudian bisa juga memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman penolak nyamuk seperti bunga lavender dan lainnya,” ajaknya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang mengalami gejala panas, demam disertai bintik merah di kulit segera periksa ke puskesmas atau petugas kesehatan terdekat.

“Sesuai dengan arahan Bapak Bupati Lamteng (Loekman Djoyosoemarto) begitu mendapat info ada suspek dan kasus DBD, kita segera bertindak. Jadi kami imbau masyarakat proaktif melaporkan jika terjadi kasus DBD,” pintanya.

Adapun dalam fogging dan sosialisasi PSN tersebut pihak puskesmas turut melibatkan camat, danramil dan kapolsek serta jajaran aparatur kampung. (cw4/rid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *