Lamteng Masuk 6 Besar Nasional Penilaian Lomba PKK KB Kesehatan PHBS

Radarlamteng.com, BUMIRATUNUBAN – Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) yang mewakili Provinsi Lampung masuk dalam enam besar Nasional pada penilaian Lomba Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat nasional tahun 2019.

Kampung Tulungkakan, Kecamatan Bumiratunuban, Lamteng, pada Selasa (9/4/2019), menjadi objek lokasi penilaian. Tim penilai pusat merupakan unsur PKK dan Kementerian Kesehatan.

Hadir pada kegiatan itu Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto dan Ketua PKK Lamteng Ellya Lusiana Loekman, Sekretaris Kabupaten Lamteng Adi Erlansyah serta seluruh kepala OPD.

Dalam sambutannya, Ellya Lusiana Loekman memaparkan tentang program PKK yang ikut berperan dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui 10 program pokok PKK.

“Penilaian lomba sekarang mengevaluasi kegiatan PKK, KB, dan Kesehatan. Seperti Posyandu, PHBS, dan Toga. Semua masyarakat di Lamteng sudah melakukan PHBS. Sekarang proses persalinan sudah ditolong oleh bidan. Kemudian masyarakat sudah menggunakan air bersih,” kata Ellya.

Rutinitas lainnya yakni mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Ellya mengaku telah menyosialisasikan cuci tangan pakai sabun dan memberi bantuan ember.

“Jadi ketika pulang ke rumah harus cuci tangan lebih dulu. Setiap rumah di Kampung Tulungkakan sudah menggunakan jamban sehat dan makan buah serta sayur setiap hari,” terangnya.

Sementara Bupati Loekman mengharapkan, Lamteng dapat meriah prestasi terbaik pada penilaian Lomba Kesatuan Gerak PKK dan KB Kesehatan untuk PHBS tingkat Nasional. Tim penilai diminta untuk melakukan penilaian secara objektif.

Terpisah Plt. Kepala Dinas Kesehatan Lamteng Edy Sunarko mengaku bangga karena Lamteng bisa masuk enam besar pada penilaian Lomba Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan PHBS mewakili Provinsi Lampung. Selain Lampung, penilaian yang sama dilakukan di Sumatera Barat, Jambi, Jawa Barat, Bali, dan Kalimantan.

“PHBS sudah lama dilaksanakan dan lebih dari 10 tahun. Tantangan dari PHBS adalah tantangan bagi masyarakat. Salah satunya tidak merokok. Kita perlu edukasi apa dampaknya terhadap kesehatan dan ekonomi. Kemudian makan sayur dan buah,” urai Edy Sunarko.

Diketahui ada 10 indikator PHBS yang dinilai. Seperti persalinan, tidak merokok suka olahraga, makan sayur dan buah serra menyediakan air bersih. Dalam penerapan PHBS banyak sektor yang terlibat dan tidak hanya dinas kesehatan.

“Kita berharap Kampung Tulungkakan menjadi miniatur Lampung Tengah. Kalau berhasil, kampung lain bisa mencontoh Kampung Tulungkakan. Terpenting semua masyarakat PHBS dan generasi semakin baik, masyarakat punya harapan hidup lebih panjang dan tidak mudah sakit,” ujarnya.(jar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *