Junaidi : Pelaksanaan Asuransi Pertanian Belum Optimal

RADARLAMTENG.COM, LAMPUNG TENGAH – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Junaidi Auly mengajak kepada para petani untuk menggunakan produk asuransi pertanian yaitu Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) juga Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUPS). Menurutnya, program ini bisa melindungi para petani jika terjadi gagal panen.

“Para petani dan peternak akan tenang jika usahanya gagal karena suatu hal karena ia sudah mengasuransikan lahan atau hewan ternaknya dan tidak merugi terlalu besar karena bisa diklaim dengan program asuransi pertanian,” ungkap Junaidi didepan masyarakat Pekalongan dalam agenda sosialisasi Asuransi Pertanian dan Implementasi Pengawasan oleh OJK di Seputih Surabaya, Lampung Tengah. (21/11/2018)

Perlu diketahui, OJK merilis program AUTP sampai dengan triwulan II-2018, jumlah total lahan klaim pertanian yang terdaftar adalah 8.749,22 ha dengan nilai klaim berjalan Rp 52,5 miliar. Sedangkan program AUTS jumlah sapi yang tercover adalah 59.992 ekor atau 50% dari target dan jumlah peternak yang ikut serta adalah 36.871 peternak dengan realisasi klaim sebesar Rp 17,45 miliar.

“Program AUTP dan AUTS ini bisa menjadi jalan keluar untuk petani dan peternak, jangan ragu lagi untuk mengasuransikan lahannya dan hewan ternaknya.” kata Anggota DPR RI yang biasa disapa Bang Jun ini.

Bang Jun menambahkan, rencana pemerintah dalam mengintegrasikan program asuransi dengan kredit pangan merupakan langkah yang baik karena bisa memberikan akses modal murah dan perlindungan untuk petani. “Langkah baik ini masih terkesan lambat untuk diimplementasikan dan perlu keseriusan dari pemerintah untuk menggabungkan program ini agar tidak parsial dalam pelaksanaannya,” ujar Bang Jun.

Bang Jun menegaskan kembali, pemerintah harus terus berusaha dalam memberdayakan petani kita agar sejahtera. “Pemberdayaan petani bukan saja pada konteks perlindungan operasional petani pada saat gagal panen atau pemberian kredit, tapi juga pada kebijakan impor harus relevan dengan kebutuhan dan memperhatikan kondisi panen pertanian sehingga dapat meningkatkan produk konsumsi dalam negeri,” tutup Alumni Magister Manajemen Universitas Lampung yang juga Kandidat Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *