Radarlamteng.com, METRO – Ari Laili Nopri adalah guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Metro yang berhasil lolos menjadi Tenaga Pendidik Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN). Ari menjadi salah satu dari 3 pendidik dari Provinsi Lampung yang lolos SILN setelah Deka Andriani,M.Pd dari SMAN 1 Seputih Mataram Lampung Tengah dan Zaenal Mutaqin,S.Pd Gr dari SMAN 3 Menggala Tulang Bawang.
Implementasi penerapan metode pendidikan Sekolah Luar Biasa yang ingin dijalankan ketika bertugas di Kota Kinabalu Malaysia nanti, dengan menerapkan unsur-unsur rasa cinta tanah air Indonesia kepada siswa berkebutuhan khusus yang ada di sana.
“Terkait proses penerapan pembelajaran disana saya akan melihat penempatan tugas saya terlebih dahulu, apakah saya ditempatkan di sekolah inklusi yang menangani anak berkebutuhan khusus, atau langsung ditempatkan di Sekolah Luar Biasa yang ada disana.
Namun, pada dasarnya sebagai guru SLB tentunya ada prosedur wajib sebelum menerapkan pembelajaran, yaitu tetap harus melakukan identifikasi dan asesmen kepada siswa berkebutuhan khusus.
Penerapan pembelajaran, lanjutnya sesuai dengan karakteristik siswa dan kebutuhan siswa. Saya tetap ingin menerapkan unsur-unsur rasa cinta tanah air Indonesia ke siswa, khususnya peserta didik berkebutuhan khusus yang ada disana, namun proses dan caranya kembali lagi disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik,” terangnya Selasa (28/09).
Lolos menjadi tenaga pendidik SILN di Malaysia, melalui tahapan seleksi yang ketat dari proses administrasi, spikotest, lalu studikasus, presentasi, diskusi, TOEFL juga kejiwaan tes mengajar (microteaching) serta tes akhir wawancara untuk jenjang SLB.
Kepala SLB Negeri Metro Dra.Yuly Hartaty turut mendukung prestasi yang diraih salah satu gurunya. “Ini merupakan satu prestasi terbaik dan akan menjadi motivator inspiratif bagi dewan guru yang bertugas sebagai tenaga pendidik untuk anak negeri.
Dimanapun tempatnya mengabdi akan menjadi nilai mulia dan memberi manfaat jika dijalankan dengan tulus ikhlas. Diharapkan nanti Ibu Ari akan menjadi tenaga pendidik yang lebih berpengalaman dan profesional,” pesannya.(rls/sci/rid)