Terkait Buruknya Kualitas Pembangunan Telford di Kampung Nunggalrejo, Camat Punggur ; Aku Belum Monitor

Radarlamteng.com, PUNGGUR – Terkait buruknya pembangunan jalan Telford yang berada di Kampung Nunggalrejo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah (Lamteng) Camat Punggur Sukistoro nyatakan belum mendapat laporan hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang dilakukan oleh tim nya.

Hal itu diungkapkan Sukistoro saat dikonfirmasi media radarlamteng.com melalui pesan WhatsAppnya, Sabtu (27/5/2023).

“Aku belum monitor. Kemarin yang Monev Pak Ibrahim, Bu Dwi dan para pendamping. Aku persiapan bunga kampung sampai pelaksaan. Tim Monev belum melaporkan hasilnya. Coba senin apa selasa tak panggil tim Monev nya,” ujarnya Sukis.

Namun, saat ditanya terkait fungsi nya sebagai pembina dan juga pengawas di setiap penyelenggaraan kegiatan yang ada di kampung terutama pada pelaksanaan pembangunan yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD). Ia hanya mengarahkan untuk langsung menemui kepala kampung yang bersangkutan.

“Ya sampean temui kakam nya dulu. Klarifikasi. Soalnya hasil Monev kemarin belum laporan,” singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, buruknya Pembangunan Jalan Telford (Onderlagh) Kampung Nunggalrejo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah (Lamteng) diduga tak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan dinilai asal jadi.

Pasalnya, pembangunan Jalan Telford sepanjang 140 x 3 meter yang terletak di Dusun VI kampung setempat itu menelan anggaran sebesar RP. 33.287.500 yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2023.

Hal itu dapat terlihat pada tekhnis pemasangan batu yang seharusnya berdiri tegak namun dipasang dengan cara tertidur. Sehingga tidak dapat menjamin kualitas pembangunan tersebut dapat bertahan lama. Dan parahnya lagi, dalam penimbunan yang semestinya diampar dengan menggunakan material pasir akan tetapi hanya menggunakan tanah.

Bahkan bukan hanya itu, pembangunan serupa pun terjadi di kampung yang sama hanya saja lokasinya berbeda. Dimana berdasarkan Papan Informasi Publik (PIB) yang terpampang dilokasi, pembangunan jalan Telford sepanjang 410 x 2,5 Meter menelan anggaran hingga Rp. 93. 122.500 yang terbagi dalam 3 dusun yakni Dusun I, IV dan V.

Jadi, jika ditotal pelaksanaan pembangunan desa dan juga Jalan Usaha Tani (JUT) itu menelan anggaran senilai ratusan juta. Namun pada kenyataannya, pelaksanaan tersebut diduga dikerjakan asal jadi dan tidak memenuhi standar spesifikasi bangunan.

Menurut sumber yang enggan namanya disebutkan menuturkan, bahwa diduga kuat adanya penyimpangan anggaran dalam pembangunan jalan yang berada di empat dusun tersebut.

“Tidak perlu kita membandingkan dengan pembangunan-pembangunan jalan seperti ini di kampung lain. Ini sudah nyata didepan mata, dimana dalam penimbunan seharusnya menggunakan pasir tapi ini menggunakan tanah,” ujar sumber yang mewanti-wanti agar namanya tak disebutkan ini kepada radarlamteng.com, Sabtu (28/5/2023).

Ia berharap kepada dinas terkait agar dapat turun dan mengkroscek secara langsung hasil pembangunan yang menggunakan uang negara itu. Bahkan, ia juga berharap kedepan kualitas dalam setiap pembangunan dapat sesuai dengan spesifikasi kontruksi bangunan.

“Tentunya saya berharap kepada instansi terkait khususnya Bupati Lampung Tengah Pak Musa Ahmad dapat mengkroscek secara langsung hasil pembangunan ini. Agar kedepan tidak ada lagi perangkat desa/kampung yang memanfaatkan momentum demi keuntungan pribadi,” harapnya.(cw29/rid).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *