Radarlamteng.com, KALIREJO – Warga Kampung Sribasuki Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah, sempat dihebohkan dengan ditemukannya mayat di dalam sumur pada Rabu (25/01/2023), diperkirakan mayat tersebut sudah 4 hari di dalam sumur baru ditemukan.
Diketahui bahwa mayat tersebut adalah Sukarti (40) yang merupakan warga kampung setempat. Dan warga juga mengetahui bahwa Sukarti mengalami gangguan jiwa tepatnya sejak 6 tahun silam.
Demikian seperti yang disampaikan oleh Kapolsek Kalirejo Iptu. Junaidi, SH mendampingi Kapolres Lampung Tengah, AKBP. Doffie Pahlevi Sanjaya, S.IK, M.Si.
Dikatakannya bahwa pihaknya menerima laporan tetang penemuan mayat di dalam sumur tersebut. Setelah menerima laporan, bersama anggotanya, dia langsung meluncur ke TKP untuk olah TKP sekaligus mengevakuasi korban.
Lebih lanjut Junaidi menjelaskan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh Supiyono yang merupakan Kepala Dusun VI Kampung Sribasuki, dimana saat itu dia berniat mendatangi rumah korban untuk memberikan obat, namun korban tidak berada dirumah.
Keesokan harinya, tepatnya pada Rabu (25/01/2023) sekira pukul 07.30 WIB, kembali Supiyono mendatangi rumah korban, juga masih tidak menjumpai korban. Merasa penasaran lalu Supiyono berinisiatif untuk mencari kearah belakang rumah. Melihat ada sandal disamping sumur, timbullah rasa curiga. Lalu dia mendekati sumur dan melihat kedalam, ternyata benar dia melihat korban sudah mengapung di permukaan air sumur tersebut. Lalu dia segera melaporkan ke Polsek Kalirejo.
“Setelah menerima laporan dari warga, kami langsung meluncur ke TKP, dan korban berhasil kami evakuasi, selanjutnya dilakukan visum oleh petugas dari Puskesmas Kalirejo. Dan dari pemeriksaan petugas kesehatan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan tidak ada luka-luka akibat penganiayaan. Memang diketahui korban merupakan penyandang ODGJ tepatnya, sejak enam tahun silam,” ungkap Junaidi, yang juga menyampaikan bahwa keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Sementara Kepala Dusun VI Kampung Sribasuki, Supiyono menambahkan bahwa, sejak 3 tahun lalu korban tinggal sendirian di rumahnya. Sedangkan anaknya tinggal bersama keluarga lainnya di wilayah Kecamatan Bangunrejo. Jika kambuh korban sering mengamuk sendiri dan terkadang mengamuk dengan orang lain. (den)