Radarlamteng.com, SEPUTIHAGUNG – Kelompok Wanita Tani (KWT) Mandiri Kampung Mujirahayu, Kecamatan Seputihagung, Lampung Tengah mempunyai cara yang bisa menjadi motivasi masyarakat.
Ya, anjloknya harga singkong di tengah pandemi Covid-19 itu mereka harus memutar otak dengan cara mengolah hasil panennya agar tetap bernilai tinggi.
Salah satu cara yang dilakukan oleh KWT tersebut ialah dengan mengolah singkong mereka menjadi produk makanan. Diantaranya, mereka membuat makanan ringan seperti kerupuk singkong, serta membuat singkong menjadi nasi tiwul.
Dengan pengolahan singkong tersebut menjadi produk makanan, Ketua KWT Mandiri Kampung Mujirahayu Rosilawati berharap dapat membantu meringankan beban keluarga anggota, terutama di masa sulit seperti saat ini.
“Kami mengolah hasil panen singkong kami menjadi produk makan. Dengan begitu, hasil panen singkong kami tetap bernilai tinggi meski harus bersusah payah membuatnya menjadi produk makanan,” katanya, Senin (5/10/2020).
Rosilawati berharap usaha yang dikerjakan oleh KWT tersebut dapat berjalan terus. Oleh sebab itu, ia berharap campur tangan Pemerintah Daerah Lampung Tengah dapat memberikan bantuan berupa alat-alat moderen, serta dapat memasarkan produk mereka.
“Kami ingin usaha yang kami kerjakan ini tetap berjalan langgeng demi membatu perekonomian dan masa depan anak-anak kami. Untuk itu, kami berharap Pemerintah Daerah khususnya Lampung Tengah, dapat memberikan bantuan berupa alat-alat moderen, serta dapat memasarkan produk makanan singkong kami,” harapnya.
Selain pengolahan produk makanan dari singkong, KWT Mandiri Kampung Mujirahayu yang terbentuk tanggal 28 Agustus 2020 dan beranggotakan 21 orang tersebut, juga melakukan budidaya jamur serta penanaman berbagai sayuran hijau. (sci/rid)
