Disdikbud Gelar Pembinaan Sastra Bahasa dan Aksara Lampung untuk Dua Kecamatan

Radarlamteng.com, GUNUNGSUGIH – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Tengah (Lamteng) kembali menggelar Pembinaan Sastra Bahasa dan Aksara Lampung.

Kegiatan dari program kerja Bidang Kebudayaan ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Untuk tahun 2019, kegiatan dilaksanakan bagi peserta di Kecamatan Terusannunyai dan Kecamatan Waypengubuan. Peserta merupakan guru bahasa dan aksara Lampung tingkat SD dan SMP.

Pembinaan berlangsung selama tiga hari. Yakni mulai Rabu 20 Maret hingga Jumat 22 Maret. Bertempat di Aula SMP Negeri 3 Bandaragung Kecamatan Terusannunyai, pembukaan dilakukan oleh Kadisdik Lamteng Syarief Kusen, S.Pd., MM., yang diwakili Sekretaris, Katubi, SE., M.Si.

Kabid Kebudayaan Disdikbud Lamteng Linggar Nunik Kiswari, S.Sn. MM., yang juga ketua panitia pelaksana menjelaskan, dasar dari kegiatan adalah Surat Keputusan Bupati Lamteng Nomor: 231/KPTS/D.a.VI.01/2019 tentang Pembinaan Bahasa, Sastra dan Aksara Lampung.

Tujuan dari kegiatan, ujar Linggar, untuk menggali potensi serta meningkatkan pengetahuan dalam mempertahankan satra dan aksara di Lampung Tengah bagi para pendidik.

“Kemudian, sebagai upaya melestarikan sastra dan aksara daerah Lampung agar lebih dikenal oleh dunia luar serta dapat meningkatkan kreatifitas seniman dan seniwati di Lampung Tengah,” jelas Linggar.

Sementara, narasumber dalam pembinaan tersebut didatangkan dari tiga unsur. Yakni MGMP Bahasa Lampung, Universitas Negeri Lampung dan TIM Bahasa dan Sastra Daerah Lampung.

Sementara, Sekretaris Disdikbud Kartubi menambahkan, kegiatan pembinaan sangat penting dilakukan sebagai alat penangkal dari pengaruh negatif kemajuan teknologi.

“Tekhnologi kian hari semakin pesat, maju dan canggih. Dalam perkembangannya, dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Baik ekonomi, sosial dan budaya. Disamping sisi positif yang dapat kita raih, ada sisi sebaliknya yakni negatif. Sebagai contoh adalah nilai-nilai kearifan lokal yang mulai tidak dipahami dan ditinggalkan,” ujarnya saat pembukaan kegiatan.

Oleh sebab itu, kata dia, perlu motivasi bagi para tenaga pendidik agar senantiasa menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal, sehingga identitas bangsa tetep dipertahankan. “Seperti halnya kegiatan Pembinaan Sastra Bahasa dan Aksara Lampung ini menjadi salah satu upaya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya kita, khususnya budaya Lampung,” tegasnya.

Pihaknya berharap generasi muda khususnya guru dan tenaga pendidik di Lamteng menjadi pelaku pelestarian budaya Lampung dan mengembangkan, sastra daerah Lampung di era globalisasi. “Karena patut kita sadari bahwa budaya daerah khususnya budaya Lampung dewasa ini cendrung dijahui, tidak diminati dan ditinggalkan oleh generasi muda,” pungkasnya.

Selain diikuti peserta, pembukaan kegiatan ini tampak pula dihadiri Camat Terusannunyai, Camat Waypengubuan, Ketua K3S dan Ketua Sub Rayon dari dua kecamatan. (rls/rid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *