Himalat Lamteng Gelar Diskusi Publik, Bahas Masalah Infrastruktur

RADARLAMTENG.COM, TERBANGGIBESAR – Himpunan Mahasiswa Lampung Tengah (Himalat) menggelar diskusi publik karya anak bangsa, dengan tema menengok prospek pembangunan infrastruktur Lamteng.

Robby Kurniawan, penanggungjawab diskusi publik mengatakan bahwa ada informasi yang mengutip data salah satu surat kabar disebutkan bahwa persentase jalan di Provinsi Lampung sebesar 60% bagus dan 40% rusak.

“Kondisi infrastruktur yang ada saat ini,  menjadi dasar kami untuk menggelar diskusi hari ini,” ujarnya, Selasa (23/10/2018), di Balai Kelurahan Yukumjaya, Kecamatan Terbanggibesar.

Ia menambahakan, Infrastruktur di Lampung Tengah sangat penting untuk menunjang perekonomian masyarakat. Bukan hanya jalan yang diperhatikan, menurut dia, bidang infrastruktur lainnya juga harus jadi prioritas. Seperti fasilitas kesehatan yaitu RSUD Demang Sepulau Raya yang kurang peminatnya karena faktor keamanan.

“Infrastruktur di Lampung Tengah sangat penting untuk menunjang perokonomian masyarakat, selain itu infrastruktur lain juga harus diperhatikan supaya manfaatnya bisa dirasakan masyarakat, ” terangnya.

Disamping itu,  Agus Faisal, salah satu perwakilan dari Dinas PU Lamteng mengatakan bahwa pembangunan di Lamteng tidak akan bisa berjalan dengan maksimal tampa dukungan semua elemen masyarakat.

Dengan mengerahkan semua potensi yang ada dalam pembangunan infrastruktur, akan dapat dinikmati oleh masyarakat yang diyakini akan menggerakkan perekonomian di semua lini demi kesejahteraan masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Karena merupakan isu yang hangat dan besar harapan dapat bermanfaat dalam mendorong pembangunan di Lampung Tengah,” ujarnya.

Selain itu, Bahdan Indrapati selaku Kabid Infrastruktur Bappeda mengatakan bahwa Lampung Tengah memiliki luas 4.789 km persegi serta jumlah penduduk 1,2 juta jiwa. Dimana sekitar Rp763 miliar atau 40 persen APBD Lampung Tengah TA. 2017 telah dialokasikan untuk infrastruktur.

Namun dengan jumlah tersebut masih jauh dari cukup untuk pembangunan infrastruktur di Lampung Tengah. Sehingga memerlukan bantuan dari Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Pusat.

“Alokasi pembangunan infrastruktur dari Pemerintah Provinsi Lampung juga dipengaruhi oleh kebijakan politis seperti ketika era Gubernur Lampung dijabat Bapak Sjachroedin. Lampung Tengah mendapat alokasi yang jauh lebih sedikit dari Lampung Selatan padahal dari segi luas wilayah dan jumlah penduduk Lampung Tengah lebih besar, hal tersebut salah satunya disebabkan faktor Bupati Lampung Selatan yang merupakan putra dari Gubernur Lampung. Kami berharap peran mahasiswa tidak hanya sebatas diskusi saja. Namun ikut berpartisipasi dalam pembangunan sehingga hasil pembelajaran di perkuliahan dapat diimplementasikan,” terangnya.

Selain itu Jack Sibuea, Staf Ahli Kepala Bappeda Lampung Tengah menejelaskan, mahasiswa dan pelajar sebagai agen social control diharapkan dapat memberikan masukan terhadap pembangunan yang ada. Jangan sampai memberikan kritik tanpa ada solusi.

“Apalagi dengan berbagai infrastruktur yang sedang dibangun baik oleh pemerintah pusat seperti jalan tol dan oleh pemerintah kabupaten seperti jalan lintas,” pungkasnya.

Sekedar diketahui kegiatan ini dihadiri oleh H. R Mutawalli Ketua MUI Lampung Tengah, Iptu Hamsyiah Kanit Bintibmas Polres Lampung Tengah, Agus Faisal Kabid Dinas PU Lampung Tengah, Bahdan Indrapati Kabid Infrastruktur Bappeda Lampung Tengah, Jack Sibuea Staf Ahli Bappeda Lampung Tengah, Joni Darwin Lurah Yukum Jaya dan dihadiri oleh sekitar 50 orang pelajar dan mahasiswa. (cw26/rid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *