RADARLAMTENG.COM, BANDARLAMPUNG – Kopi ternyata tidak sesederhana itu. Kata Kopi mengandung jutaan makna. Itulah yang jadi bahan saat saya tukar pikiran dengan owner Bengkel Kopi Sandi. Pria yang sudah malang melintang di bisnis kopi ini dengan telaten memberikan saya wejangan. Tentu banyak hal baru yang saya tangkap. Salah satunya budaya ngopi. Ehm luar biasa. Pria ramah yang kerap mengajarkan ilmunya kepada siapapun yang mau belajar tentang kopi ini menuturkan jika pemahaman tentang kopi itu begitu sederhana dan tidak rumit seperti yang saya bayangkan.

Berbagai hal seperti cara membuat kopi, penikmat sampai budaya kami ulas di Arch Eatery and Coffe di bilangan Wayhalim.

Tempat ini tak jauh beda dengan Warkop WAW. Karena itu pertemuan saya pilih disini.

Saat menikmati sajian V60 saya cukup terperangah ketika Koh Sandi kerap saya sapa pria ini menjelaskan dengan begitu detail. Mulai soal rasa, aroma, hingga sajian dan tentu saja keahlian pembuatnya alias baristanya.

Sebenarnya jujur dengan pertemuan yang begitu singkat dan materi yang begitu banyak, mungkin kalo kuliah ini 10 SKS membuat saya harus cepat menyederhanakannya.
Akhirnya dalam pertemuan itu kami menyimpulkan pertama yang harus dilakukan adalah membudayakan ngopi dulu.

Warkop WAW akan mempelopori budaya ngopi yang sederhana dengan mengkolaborasikan teknik penyeduhan kopi dan budaya daerah. Secara teknis ini akan diaplikasikan di Warkop WAW pusat terlebih dahulu, sebelum kami menyebarkannya ke daerah.

Kemudian setelah budaya itu terbentuk, baru kemudian Warkop WAW dan Bengkel Kopi akan memberikan pelatihan pelatihan khusus untuk penyedia kopi. Tentu maksudnya agar penikmat kopi mendapatkan sajian berstandar nasional dan internasional.

Nah, ketiga kami akan menyemarakkan kegiatan bertema kopi. Selesai. Belum, Koh Sandi masih punya mimpi dengan terus menggelorakan semangat ngopi di semua kalangan. Nah, kalo saya tentu ingin menyebarkan kopi Lampung ke nusantara.

Dengan semangat itu harapannya, Robusta Lampung jadi benar-benar Raja Kopi.
Lalu apa lagi? Tentu mimpinya wisata Lampung terdongkrak. Apalagi mimpinya? Masyarakat bisa menikmati senikmat-nikmatnya kopi ini dari hulu ke hilir. dan Lampung jadi trend setter kopi tanpa meninggalkan ke khassannya.

Sambil berkelakar, saya bilang ke Koh Sandi. Nanti Lampung yang mensertifikasi barista nasional dan internasional. Mungkinkah? Kita tunggu saja. (ismail komar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *