RADARLAMTENG.COM, GUNUNGSUGIH – Tidak hanya memburu SKCK dan KTP, warga Lampung Tengah (Lamteng) kini juga memburu kartu Antar Kerja (AK-1) atau kartu kuning. Ini terlihat dari banyaknya warga yang datang di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lamteng sejak hari pertama kerja usai cuti Lebaran pada 21 Juni 2018 lalu.
Sekertaris Disnakertrans Lamteng, Ahmad Dewangga mengatakan, usai hari Raya Idul Fitri sampai kemarin (5/7) pembuat kartu kuning sangat ramai. “Sampai hari ini (Kamis 5 Juli 2018) sudah sekitar 1.500 warga Lampung Tengah tercatat membuat kartu AK-1,” ujar Ahmad Dewangga.
Menurut dia, fenomena seperti itu sudah biasa terjadi di Disnakertrans usai Lebaran. “Ini sudah biasa. Kalau habis Lebaran pasti ramai orang membuat AK-1,” imbuh mantan Camat Terbanggibesar ini.
Ahmad Dewangga, menjelaskan, secara formal, kartu AK-1 merupakan kartu yang resmi dikeluaran oleh disnaker yang ada di tiap kota/kabupaten di Indonesia. Di kartu ini, tercantum nomor pencari kerja, nomor kartu identitas atau KTP, dan legalisasi dari disnaker setempat
Masih dikatakannya, mereka yang membuat kartu kuning mayoritas warga yang baru lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) tahun ini. Tujuannya, rata-rata ke kota-kota besar di luar Lampung. Seperti Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
“Kalau lihat di data, banyak anak-anak SLTA yang baru tamat sekolah tahun ini yang membuat AK-1. Kita perkiraan beberapa hari kedepan masih banyak yang akan membuatnya,” tambahnya.
Pihaknya menegaskan, Disnakertras Lamteng siap memberikan pelayanan yang baik kepada para pembuat kartu AK-1 ini. Asal, pemohon membawa syarat yang telah ditentukan.
“Syarat yang harus dibawa saat membuat kartu AK-1, yakni KTP elektronik, foto copy ijazah terakhir yang telah dilegalisir oleh pihak sekolah dan pas foto. Dan perlu dicatat, dalam pembuatan AK-1 ini tidak dikenakan biaya alias gratis. Karena memang aturannya gratis,” tegasnya.
Sejumlah pencari kartu AK-1 yang ditemui Radar Lamteng di kantor disnakertrans mengungkapkan, mereka ingin merantau ke luar daerah karena di Lamteng minim lapangan kerja.
“Saya hendak melamar kerja di daerah Tangerang. Saya baru lulus tahun ini Mas dari SMK Poncowati,” ujar Handoko, warga Kelurahan Yukumjaya, Kecamatan Terbanggibesar. (rid)